Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Desak Jokowi Hapuskan Presidential Threshold, PA 212: Masuk Logika Mana...

        Desak Jokowi Hapuskan Presidential Threshold, PA 212: Masuk Logika Mana... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Presidium Alumni (PA) 212 Aminudin menyoroti aturan Presidential Threshold yang dianggap meresahkan. Menurutnya, demokrasi di Indonesia akan makin buruk setelah adanya aturan ambang batas tersebut.

        Sebab, Presidential Threshold mengharuskan calon presiden di Indonesia mendapat dukungan partai politik (Parpol) sebanyak 20 persen.

        Baca Juga: Ngeri! Refly Harun Bongkar Keburukan Presidential Threshold, Oligarki Sampai Disebut-Sebut

        "Saya rasa demokrasi akan sangat gawat karena aturan ini. Masuk logika mana calon pemimpin yang didukung rakyat harus mendapat suara parpol," ucap Aminudin kepada GenPI.co, Minggu (12/12).

        Aminudin menjelaskan kebebasan rakyat akan kembali dikerucutkan terhadap pemimpin pilihan parpol. Selain itu, calon pemimpin di Indonesia juga harus mengeluarkan dana cukup besar agar bisa mendapat dukungan parpol.

        "Untuk mendapatkan 20 persen itu sangat sulit, yang mana calon presiden nonpartai harus membayarkan sejumlah uang ke parpol," jelasnya.

        Oleh karena itu, Aminudin merasa Presiden Jokowi agar bisa menghentikan praktik oligarki demokrasi. Sebab, kata dia, aturan ambang batas itu merupakan pesanan dari oligarki yang bakal memperburuk demokrasi.

        "Presiden janganlah bikin oligarki makin berkuasa pada 2024. Jadi, beliau sangat bisa menghentikan ini," imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: