Menlu Taiwan: China Manipulasi Hubungan Diplomatik dengan Nikaragua
Menteri Luar Negeri Joseph Wu pada Selasa (14/12/2021) menuduh China sengaja memanipulasi hubungan diplomatik Taiwan dan Nikaragua yang telah terputus pekan lalu. Langkah itu menurutnya bagian dari respons dikeluarkannya Beijing dari pertemuan puncak demokrasi.
"Ketika negara-negara demokratis mengadakan pertemuan puncak demokrasi, China dikecualikan, China menjadi target, jadi China memilih kesempatan ini untuk mulai menargetkan sekutu diplomatik kami," kata Wu di sela-sela forum keamanan regional, dilansir Reuters.
Baca Juga: Amerika Pangkas Video Menteri Taiwan untuk Menghindari Adu Otot dengan China
Nikaragua memutuskan hubungan diplomatiknya yang lama dengan Taiwan minggu lalu. Negara itu mengalihkan kesetiaan ke Beijing sebagai pengakuan atas kebijakan Satu China Partai Komunis China dan mengurangi kumpulan sekutu internasional Taipei yang semakin berkurang.
"Kehilangan sekutu diplomatik adalah hal yang sangat menyakitkan bagi kami," kata Wu kepada wartawan.
Sementara itu, Menteri Digital Audrey Tang dan duta besar de facto Taiwan di Washington Hsiao Bi-khim mewakili pulau itu di "KTT Demokrasi" pemerintahan Biden pekan lalu. China tidak ada dalam daftar peserta yang diundang Departemen Luar Negeri AS.
Kementerian luar negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa komentar tersebut merupakan upaya untuk "menutupi kegagalan kegiatan separatis".
Beijing telah meningkatkan tekanan militer dan politik pada Taiwan untuk menerima klaim kedaulatannya, memicu kemarahan dari pulau yang diperintah secara demokratis, yang telah berulang kali mengatakan tidak akan diganggu dan memiliki hak untuk partisipasi internasional.
Secara terpisah, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pulau itu tidak akan tunduk pada tekanan atau mengubah tekadnya untuk menegakkan demokrasi dan kebebasan.
“Semakin sukses demokrasi Taiwan, semakin kuat dukungan internasional, dan semakin besar tekanan dari kubu otoriter,” katanya di Taipei.
Langkah China dan Nikaragua untuk membangun kembali hubungan diplomatik kemungkinan akan meningkatkan pengaruh Beijing di bagian dunia yang telah lama dianggap sebagai halaman belakang Amerika Serikat, membuat marah Washington.
Presiden Nikaragua Daniel Ortega pertama kali memutuskan hubungan dengan Taiwan pada tahun 1985, tetapi mereka kembali menjalin hubungan dengan pulau itu pada tahun 1990 di bawah Presiden Nikaragua saat itu Violeta Barrios de Chamorro.
Wu mengatakan semua rekannya di kementerian luar negeri "mengerahkan upaya terbesar mereka untuk mempertahankan hubungan diplomatik ini."
Langkah Nikaragua untuk memutuskan hubungan dengan Taiwan membuat pulau itu hanya memiliki 14 sekutu diplomatik formal, kebanyakan dari mereka di Amerika Latin dan Karibia, ditambah beberapa negara kecil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: