Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nambah US$3,51 Miliar di November, Surplus Neraca Dagang RI jadi US$34,32 Miliar

        Nambah US$3,51 Miliar di November, Surplus Neraca Dagang RI jadi US$34,32 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia November 2021 tetap tinggi mencapai 3,51 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 5,74 miliar dolar AS.

        Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat nilai positif sejak Mei 2020. Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-November 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 34,32 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 19,52 miliar dolar AS.

        "BI memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Kamis (16/12/2021).

        Surplus neraca perdagangan November 2021, lanjut dia, dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap tinggi di tengah defisit neraca perdagangan migas yang meningkat. Baca Juga: Didorong Ekspor Nonmigas, Neraca Dagang RI Lagi-lagi Surplus

        Pada November 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 5,21 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2021 sebesar 6,61 miliar dolar AS. Ekspor nonmigas pada November 2021 tercatat sebesar 21,51 miliar dolar AS, sedikit meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 21,00 miliar dolar AS.

        Menurut Erwin, ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti bahan bakar mineral termasuk batu bara serta produk manufaktur, seperti karet dan barang dari karet serta logam mulia dan perhiasan/permata, tercatat meningkat

        "Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi seiring dengan pemulihan permintaan global," tambahnya.

        Sementara itu, impor nonmigas meningkat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut.

        Adapun, defisit neraca perdagangan migas meningkat dari 0,87 miliar dolar AS pada Oktober 2021 menjadi 1,69 miliar dolar AS pada November 2021, dipengaruhi oleh kenaikan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor migas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: