Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Malaysia Bilang Situasi di Sebagian Tempat Membaik, Bagaimana Kondisi Sebenarnya?

        Malaysia Bilang Situasi di Sebagian Tempat Membaik, Bagaimana Kondisi Sebenarnya? Kredit Foto: AP Photo
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Situasi banjir dilaporkan membaik di Shah Alam, Selangor, pada Rabu (22/12/2021) dengan ketinggian air di daerah yang terkena dampak mulai surut.

        Pihak berwenang mulai memompa air banjir di Taman Sri Muda, Shah Alam, sejak Selasa (21/12/2021).

        Baca Juga: Malaysia Makin Genting, Nyawa Puluhan Warganya Hilang Bikin Situasi Gak Karuan

        Bernama melaporkan bahwa proses itu berjalan lancar meskipun hujan deras di sekitar Shah Alam pada Rabu pagi.

        "Air sudah surut meski hujan pada pukul 04.00 WIB," kata Direktur Jenderal Badan Nasional Penanggulangan Bencana Aminuddin Hassim, seperti dikutip Bernama.

        Dia mengatakan Departemen Irigasi dan Drainase akan menggali saluran air di beberapa lokasi untuk mempercepat pergerakan air ke sungai terdekat.

        “Air sudah surut tapi di beberapa daerah ada air di bawah 0,3 meter,” katanya, seraya menambahkan bahwa genangan air masih sekitar 0,6 meter hingga 1 meter di Taman Damai Seksi 25.

        Empat belas mayat telah ditemukan di Taman Sri Muda sejauh ini menyusul banjir parah yang disebabkan oleh hujan lebat yang terus-menerus sejak Jumat lalu, menurut Astro Awani.

        Air banjir di daerah itu lambat surut karena pintu air, yang mengontrol aliran air ke sungai, macet, menurut laporan yang mengutip anggota dewan eksekutif Selangor, Izham Hashim.

        Pada hari Rabu, pemerintah negara bagian mengumumkan bahwa pintu air dapat beroperasi kembali dengan listrik yang dipulihkan.

        “Dengan pintu air beroperasi, air akan surut lebih cepat, insya Allah,” tulis Ketua Menteri Amirudin Shari di Facebook-nya.

        Selain Selangor, beberapa negara bagian lain di pantai barat Semenanjung Malaysia seperti Pahang, Negeri Sembilan dan Perak, juga terkena dampaknya.

        Korban tewas di Selangor dan Pahang dilaporkan menjadi 34 pada hari Selasa.

        Jumlah pengungsi turun

        Jumlah pengungsi telah menurun di Pahang, Selangor, Perak dan Kelantan pada Rabu siang, sementara total tetap tidak berubah di Melaka dan Terengganu.

        Menurut Bernama, jumlah korban banjir yang mencari perlindungan di pusat-pusat bantuan di Pahang turun menjadi 38.810 dari 42.529.

        Di Selangor, portal Info Bencana dari Departemen Kesejahteraan Sosial melaporkan bahwa 21.047 pengungsi ditempatkan di 117 pusat bantuan, turun dari 23.633 pengungsi di 128 pusat bantuan.

        Para korban mengeluh bahwa pemerintah lambat bertindak, dan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengakui bahwa ada kelemahan dalam upaya koordinasi.

        Dalam sebuah pernyataan yang diposting di halaman Facebook Istana Negara pada hari Selasa, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mendesak lembaga pemerintah untuk lebih proaktif dalam upaya penyelamatan dan bantuan.

        Raja juga meminta orang-orang untuk berdoa agar banjir dan cuaca buruk yang melanda negara itu segera berakhir, lapor Bernama.

        Sementara itu, dalam penilaian dampak bencana banjir, anggota parlemen Permatang Pauh Nurul Izzah Anwar meminta pemerintah memberikan kompensasi yang lebih tinggi bagi para korban.

        Dia mengatakan setiap rumah tangga empat orang membutuhkan setidaknya RM30.000 (US $ 7.100) secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan multidimensi mereka.

        Pemerintah telah menjanjikan bantuan tunai RM1.000 untuk setiap rumah tangga yang terkena dampak. Dengan memperhitungkan alokasi dan sumbangan lain, setiap rumah tangga diperkirakan menerima RM6.600.

        “Satu pertanyaan tetap – apakah ini diperkirakan RM6.600 per rumah tangga cukup?” katanya, menyerukan Dewan Pemulihan Nasional untuk melihat langkah selanjutnya untuk membantu 71.000 orang yang terkena dampak banjir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: