Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal 'Nyanyian' Giring di Depan Jokowi, Orang PPP Bersuara: Eks Vokalis, Wajar Kalau Suka Nyanyi...

        Soal 'Nyanyian' Giring di Depan Jokowi, Orang PPP Bersuara: Eks Vokalis, Wajar Kalau Suka Nyanyi... Kredit Foto: Instagram/Giring Ganesha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang menyinggung Indonesia akan suram jika terpilih pemimpin bohong tidak becus bekerja dan peralat agama memantik reaksi.

        Elite partai politik atau parpol pun bermunculan mengkritisi omongan Giring. Sekretaris Wilayah DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Najmi Mumtaza Rabbany menilai pernyataan kontroversial Giring bernuansa provikatif.

        Ia menduga ucapan Giring bisa jadi ujaran yang mengandung SARA.  Najmi menyindir Giring yang mestinya matang dalam menyampaikan pidatonya sebagai ketua umum parpol. Ia bilang isi pidato tersebut cenderung asumtif dan provokatif.

        Baca Juga: Giring 'Bernyanyi' di Hadapan Jokowi, Orang Nasdem: Mereka Memang Perlu Cara untuk Gaet Pemilih

        "Dengan pidato yang seperti itu, sulit untuk kita percaya bahwa partai tersebut dapat memberi pelajaran politik untuk kaum muda,” ujar Gus Najmi, sapaan akrabnya, dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat, 24 Desember 2021.

        Menurut dia, ucapan Giring merupakan perwujudan dari gagasan pluralis represif yang bisa mengancam persatuan dan kerukunan masyarakat di Indonesia. Ia mengingatkan masyarakat punya preferensi politik. “Jangan sampai ke depan Bang Giring dan teman-teman justru mengemukakan pernyataan-pernyataan politik yang terkesan anti-Islam," lanjut Najmi.

        Kemudian, ia dengan guyon agar masyarakat jangan terlalu heboh merespons pernyataan Giring yang notabene eks vokalis band Nidji tersebut. ”Bang Giring itukan mantan vokalis, wajar kalau suka nyanyi. Dan harus diingat, anak muda sukanya adu program bukan adu domba!” sebut Najmi.

        Sebelumnya, dalam acara puncak peringatan HUT ke-7 PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Giring bilang prestasi dan kemajuan yang dibangun Jokowi terancam sirna bila Indonesia dipimpin oleh sosok yang intoleran dan pembohong. Ia menyebut bakal jadi ancaman jika pengganti Jokowi adalah sosok yang menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk memenangi pilkada.

        Giring kemudian menyinggung seseorang yang pernah dipecat Jokowi. Dia juga menyebut sosok tersebut memperalat agama main mata bergandeng tangan dengan kelompok intoleran bertujuan menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik.

        Baca Juga: Giring 'Bernyanyi' di Hadapan Jokowi, Omongan Orang PKS Lebih Tajam dari Silet: Ingin Cari Panggung!

        "Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara," kata Giring, Rabu, 22 Desember 2021.

        Pernyataan Giring ini dikaitkan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan karena pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla. Anies juga memenangi Pilkada DKI 2017.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: