Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duduki Peringkat Keempat, Indonesia Punya Potensi 'Player' Ekonomi Syariah Kancah Internasional

        Duduki Peringkat Keempat, Indonesia Punya Potensi 'Player' Ekonomi Syariah Kancah Internasional Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi tinggi untuk mengembangkan sektor ekonomi syariah. Sektor ekonomi syariah ini pun meliputi banyak industri seperti perbankan syariah, keuangan nonbank, pasar modal, rumah sakit Islam, perhotelan, pariwisata, halal food, fashion dan masih banyak lagi.

        Koko T. Rachmadi, Direktur Bisnis Bank BJB Syariah mengatakan bahwa saat ini Indonesia  menduduki peringkat keempat sebagai Player di kancah ekonomi dan keuangan syariah Global. Angka ini naik signifikan dari sebelumnya peringkat ke-10 pada tahun sebelumnya. 

        "Ini semoga menjadi pemicu kita serta menjadi pemersatu Indonesia. Tapi syukur alhamdulillah kita ada di urutan keempat dari 15 negara yang dalam data ini based on data dari 'State of the Global Islamic economy report'," ujarnya.

        Baca Juga: Akan Beralih Jadi Bank Umum Syariah, Bank Riau Kepri Pakai Prinsip Transformasi 5.0

        Ia menjelaskan kategori yang menempatkan Indoesia di urutan keempat ini melihat dari berbagai faktor dan sektor sektor ekonomi yang penting. Dan ternyata halal food itu menjadi Primadona.

        "Selain tentunya adalah Islamic Finance selain halal food juga ada fashion, ada muslim friendly dan Indonesia ada di rangking ke-6. Lalu juga ada kosmetik ada Farmasi halal, ada media and recreation serta pariwisata halal," sebutnya.

        Lebih lanjut, Koko mengatakan untuk kondisi saat ini didukung dengan populasi muslim terbesar di dunia potensi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia juga sangat besar. Saat ini Ekonomi syraiah kurang lebih telah menyumbang Rp4.375 triliun terhadap perekonomian Indonesia.

        Koko menyebutkan diantaranya adalah dari makanan dan minuman halal menyumbang Rp2.083 triliun, dari pariwisata rumah muslim menyumbang Rp162 triliun, dari fashion muslim menyumbang Rp232 triliun, dari Farmasi halal menyumbang Rp78,3 triliun dari Kosmetik halal menyumbang Rp58 triliun, dari media dan rekreasi halal menyumbang Rp319 triliun dan aset keuangan syariah menyumbang Rp1.438 triliun.

        "Kita boleh berbangga bahwa kita ada di 5 besar tetapi itu tadi, jangan sampai kita hanya menjadi penonton. Kita juga harus menjadi pemain tidak hanya di level nasional tapi juga di level regional dan level global," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: