Manuver Israel Bikin Suriah Marah Besar, Kecaman pun Terlontar
Manuver Israel yang terbaru bikin Suriah marah besar dan sampai mengeluarkan kecaman keras. Pasalnya, negara Yahudi itu berencana untuk menggandakan jumlah pemukim yang tinggal di Dataran Tinggi Golan yang dicaploknya.
Suriah menyebut tindakan tersebut berbahaya berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya dan hanya melanggengkan pendudukannya atas wilayah tersebut.
Baca Juga: Sebelum Keroyok Israel, Faksi Militan di Gaza Latihan Perang Dulu
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett hari Minggu (26/12/2021) mengumumkan rencana jutaan dolar yang dimaksudkan untuk menggandakan jumlah pemukim yang tinggal di wilayah yang direbut Israel dari Suriah lebih dari lima dekade lalu.
Hampir 7.300 unit rumah tambahan akan dibangun di dataran tinggi strategis, menurut cetak biru yang disetujui oleh kabinet Israel.
AS mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan pada 2019. Sementara komunitas internasional lainnya menganggap pendudukan wilayah strategis itu ilegal.
“Suriah mengutuk keras eskalasi berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya dari pasukan pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki dan kegigihannya dalam kebijakan pemukiman dan pelanggaran berat dan metodologis yang meningkat ke tingkat kejahatan perang,” kata pernyataan kementerian luar negeri Suriah pada hari Senin (7/12/2021).
Pernyataan itu juga mengatakan pemerintah Suriah tetap berkomitmen untuk Suriah yang teguh dalam perlawanan mereka terhadap pendudukan Israel dan penolakan mereka terhadap keputusan untuk mencaplok Golan.
Kantor berita SANA yang dikelola pemerintah melaporkan pada hari Senin bahwa Damaskus akan berusaha menggunakan semua cara yang tersedia secara hukum untuk merebut kembali wilayah itu.
Suriah telah lama menuntut kembalinya tanah seluas 1.200 km persegi, yang juga menghadap Lebanon dan berbatasan dengan Yordania.
Menguatkan kendali Israel atas wilayah itu dikatakan akan memperumit setiap upaya di masa depan untuk menjalin perdamaian dengan Suriah.
Bennett membuat pengumumannya selama pertemuan Kabinet khusus di Dataran Tinggi Golan.
Kantornya mengatakan pemerintah akan menginvestasikan sekitar satu miliar shekel (lebih dari USD 300 juta) untuk mengembangkan Golan, termasuk pendirian dua pemukiman baru.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian mencaplok wilayah itu.
Bennett mengatakan perang Suriah selama satu dekade telah membuat gagasan kontrol Israel atas wilayah itu lebih dapat diterima oleh sekutu internasionalnya, menambahkan bahwa alternatifnya akan jauh lebih buruk.
Sekitar 50.000 orang tinggal di Dataran Tinggi Golan – kira-kira setengah dari mereka adalah orang Israel Yahudi dan setengahnya lagi di desa-desa Arab Druze yang dulunya merupakan bagian dari Suriah. Beberapa penduduk Druze menentang kontrol Israel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto