Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemantauan Penerapan PPKM Mikro Jawa Bali Selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022

        Pemantauan Penerapan PPKM Mikro Jawa Bali Selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 Kredit Foto: Kemendagri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri mengadakan Pemantauan Penerapan PPKM Mikro di Jawa dan Bali selama Masa Natal dan Tahun Baru (NATARU) untuk menindaklanjuti Nota Dinas Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa No. 446/1611/SET tanggal 27 Desember 2021.

        Pelaksanaan pengetatan terhadapan penerapan protokol kesehatan, terutama di daerah objek wisata yang berada di wilayah Jawa & Bali dirasa perlu dilakukan pada momen ini. Tim pemantau PPKM selain menurunkan tim pemantau dari Ditjen Bina Pemdes Kemendagri juga melibatkan balai, seperti Balai Yogyakarta, Balai Lampung dan Balai Malang.

        Baca Juga: Libur Nataru, Masyarakat Diminta Jadi Wisatawan Bertanggung Jawab

        Beberapa wilayah yang dikunjungi oleh Tim Pemantau DItjen Bina Pemdes dalam pelaksanaan pemantauan antara lain Jawa Barat, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Tim pemantau Balai Lampung melaksanakan pantauannya di beberapa daerah wisata di Lampung, sementara Tim Pemantau Balai Yogyakarta melaksanakan pantauan ke Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, disusul oleh Tim Pemantau Balai Malang yang melaksanakan pantauan ke daerah Jawa Timur.

        Tim pemantau Nusa Tenggara Barat melaporkan telah melaksanakan pemantauan ke Desa Wisata rumah adat Dusun SADE, Desa Sengkol Dusun ENDE dan Pantai Pandanan desa Malaka. Pengunjung terlihat sepi dan mematuhi protokol Kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan di tempat-tempat yang telah disediakan. Lokasi wisata cukup besar dan luas memungkinkan pengunjung menyebar ke beberapa titik dan tidak bertumpuk di satu tempat.

        Penerapan PPKM Mikro di Lokasi Desa Wisata rumah adat Dusun SADE dan Desa Sengkol Dusun ENDE telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sedikit catatan bagi Pantai Pandanan yang dilansir sepi di hari biasa namun masih ramai di hari libur, belum adanya petugas satgas covid dan penjaga pantai yang berjaga, dan belum memiliki jadwal buka tutup kawasan yang jelas.

        Dilanjutkan dengan Tim Pemantau Ditjen Bina Pemdes melaporkan pantauan dari Jawa Barat, tepatnya di Kawasan Wisata Sari Ater dan Floating Market Lembang. Pada Kawasan wisata Sari Ater, selama PPKM NATARU disediakan occupancy 70% dari jumlah kamar Hotel dan Resort, dan jumlah pengunjung yang datang perhari yaitu 10% (100-200 orang di hari biasa), sementara penggunaan fasilitas kolam renang dibatasi untuk 150 orang, dan 24 orang untuk kapasitas kamar rendam. Pada Kawasan wisata Floating Market, selama PPKM NATARU jumlah pengunjung yang datang mencapai 10% perhari (1500 orang) dimana biasanya mencapai 15.000 pengunjung.

        Pihak manajemen mewajibkan pengunjung memiliki sertifikat vaksinasi covid-19, dan berusia diatas 12 tahun (atau didampingi oleh orang dewasa yang sudah vaksin minimal dosis pertama bagi anak dibawah usia 12 tahun). Untuk mengurangi penumpukan pengunjung, pihak Floating Market juga mengurangi jumlah meja & kursi makan hingga 50%. Penerapan prokes diketahui sangat baik dan sudah sesuai dengan aturan pemerintah.

        Sementara Kondisi Bali berdasarkan pantauan Tim Pemantau Ditjen Bina Pemdes ke beberapa lokasi, Tim mendapatkan informasi bahwa untuk jadwal penerbangan Garuda Indonesia tanggal 29 Desember 2021 yang terdiri dari 4 jadwal penerbangan ke Bali, seluruhnya Full Booked tanpa adanya physical distancing. Pada kunjungan pertama,¬ tim diterima dengan baik oleh Bapak I Made Bandem selaku pejabat fungsional DPMD Provinsi Bali. Untuk pembatasan Objek Wisata dan tempat umum dibatasi hingga 50%, sedangkan catatan vaksinasi di Bali sudah mencapai 101,45% untuk dosis pertama dan 86,6% untuk dosis kedua.

        Pada kunjungan kedua, Tim berkoordinasi dengan DPMD Kab.Badung dan diterima oleh Cok Bagus Pranajaya selaku Kasi Perencanaan dan Evaluasi Pengembangan. Menurutnya, Kab.Badung memiliki 103 tempat yang menjadi destinasi wisata. Prediksi NATARU, kunjungan wisatawan saat ini di angka 15.000 per hari dengan okupansi hotel di Bali mencapai 35% dan rata-rata hotel di Bali sudah Overbooked.

        Selanjutnya, Tim mengunjungi tempat wisata di Desa Mengwi yaitu Taman Ayun Mengwi dan diterima dengan baik oleh Pengelola Wisata yaitu Bapak I Made Suandi, SE. Pada lokasi ini, Tim memastikan bahwa prokes secara ketat telah diterapkan dan sesuai peraturan pemerintah. Terkait vaksinasi, Desa Mengwi sudah mencapai 92% sedangkan sisa 8% nya adalah masyarakat yang memiliki komorbid, dan saat ini, sedang dilaksanakan sosialisasi vaksinasi untuk anak usia 6 – 11 Tahun.

        Tim Pemantau Balai Yogya melaporkan telah melaksanakan pantauan di Lokasi Wisata Umbul Ponggok. Diketahui, sejak berlakunya PPKM mikro, pengunjung Kawasan wisata Umbul Ponggok justru mengalami penurunan dari biasanya yang dapat mencapai 400 orang di hari biasa, hingga 1000 pengunjung di hari libur. Tempat cuci tangan tersedia di sepuluh titik, beberapa petugas siap melakukan pengecekan suhu tubuh pengunjung, dan pengunjung harus selalu mengenakan maskernya.

        Untuk memastikan pengunjung mematuhi prokes, setiap 1 jam sekali, pihak pengelola mengingatkan penerapan prokes melalui pengeras suara maupun secara langsung. Penerapan PPKM Mikro di Lokasi Wisata Umbul Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten berjalan dengan cukup baik, dan pihak-pihak terkait telah melaksanakan PPKM mikro secara maksimal. 

        Tim pemantau Balai Lampung turut melaporkan pantauannya dari beberapa tempat wisata seperti Pantai Kedu, Pantai Sebalang, Pemandian Air Panas Desa Pemanggilan, Lembah Hijau, Slanik Water Park, dan Lengkung Langit 2.

        Pemantauan dilaksanakan dengan didampingi lurah setempat beserta jajarannya, dan diketahui pelaksanaan persiapan posko covid di lokasi dalam menyambut NATARU sudah sesuai dengan protokol Kesehatan, telah disediakan thermo-gun, hand sanitizer, disediakan tempat cuci tangan di beberapa titik dan disediakan masker bagi para pengunjung yang belum mengenakan maskernya, dan menerapkan social distancing.

        Berdasarkan Tim Pemantau Balai Malang yang melakukan pemantauan di Alun-alun Kota Malang, Ekowisata Boonpring Desa Sanankerto dan Wisata Pulau Merah, keadaan di ketiga lokasi wisata tidak terlalu ramai/padat pengunjung, senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan beberapa petugas Trantib melakukan operasi di jam-jam tertentu pada Alun-Alun Kota untuk memastikan tidak ada kerumunan dan mencegah penyebaran virus covid-19. 

        Pemantauan ini dilaksanakan dengan harapan Pemerintah Daerah (dalam hal ini Kabupaten dan Pemerintah Desa) dapat lebih memperhatikan penerapan protokol Kesehatan di wilayah masing-masing.  

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: