Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hasil Survei Menunjukkan Elektabilitas PAN Jeblok, Pengamat Soroti Hal Penting Ini

        Hasil Survei Menunjukkan Elektabilitas PAN Jeblok, Pengamat Soroti Hal Penting Ini Kredit Foto: Instagram/Zulkifli Hasan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Survei SMRC menempatkan elektabilitas PAN hanya 1,8 persen. Angkanya jeblok dan menjadi lampu merah bagi partai besutan Zulkifli Hasan.

        Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menyebut PAN harus bekerja keras agar elektabilitasnya minimal empat persen agar tetap bertahan di Senayan.

        "Rendahnya elektabilitas PAN mengindikasikan ancaman Partai Ummat itu nyata," ujar Jamiluddin dilansir dari laman GenPI.co. Minggu (2/1).

        Menurutnya, partai yang diinisiasi Amien Rais tampaknya akan menggerogoti elektabilitas PAN.

        "Selama PAN tetap mengandalkan massa Muhammadiyah, tampaknya akan sulit bagi PAN untuk bertahan di Senayan," tuturnya.

        Baca Juga: Pecah!!! Ngeri Juga Said Iqbal: Jangan Pilih Partai Politik yang Mendukung Omnibus Law Cipta Kerja!

        Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menjelaskan bahwa PAN akan kalah bersaing dengan Partai Ummat.

        "Karena Zulkifli Hasan dinilai kalah kredibel dengan Amien Rais dimata massa Muhammadiyah," lanjutnya.

        Oleh karena itu, jika ingin tetap bertahan di Senayan, PAN mau tidak mau memperluas pangsa pasarnya.

        "PAN harus berani masuk ke masaa NU dan ormas lainnya di luar Muhammadiyah," tegasnya.

        Jamiluddin menyebut PAN harus mengubah ke arah yang lebih nasionalis religius.

        Baca Juga: Pengamat Beber Pesona Anies Baswedan, Siap Maju di Pilpres 2024

        "Hal itu perlu dilakukan karena persepsi kebanyakan masyarakat selama ini PAN cenderung partai berbasis agama," jelasnya. (*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: