Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berulah di Twitter, Ferdinand 'Habis' Dikuliti Direktur CIIA: Dia Bukan Orang yang...

        Berulah di Twitter, Ferdinand 'Habis' Dikuliti Direktur CIIA: Dia Bukan Orang yang... Kredit Foto: Instagram/Ferdinand Hutahaean
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya membongkar cuitan Ferdinand Hutaaean yang dianggap telah menodai agama Islam.

        Menurut pernyataan Ferdinand Hutahaean memang kerap menyinggung agama tertentu dalam konteks di media sosial.

        "Dia bukan orang yang dianggap gila. Jadi, kalau monitor dari beberapa waktu, konten FH di Twitter-nya memang kerap mengagitasi perdebatan di ruang sosmed karena masuk ranah SARA," ujar Harits dilansir GenPI.co, Rabu (5/1).

        Harits menegaskan perbuatan Ferdinand tidak dapat dianggap remeh, karena menyerang kepercayaan tertentu.

        Baca Juga: Sorotan Tajam Orang PKS Soal Peleburan Eijkman ke BRIN: Amburadulnya Manajemen Pemerintah...

        Selain itu, dia menilai cuitan tersebut kembali memantik amarah di ruang publik karena dianggap menistakan agama.

        "Cuitan FH kembali memantik polemik di ruang publik, karena secara ekspilisit maupun implisit makna yang dikehendaki  sudah menyinggung keyakinan agama lain, khususnya umat Islam," jelasnya.

        Dengan demikian, Harits mengungkapkan apa yang dilakukan Ferdinand tidak layak ditiru apalagi mendapat perlindungan hukum.

        Sebab, dengan cuitan tersebut, Ferdinand Hutahaean telah memperkeruh suasana, bahkan menjadi ujian dari berbagai pihak.

        "Saya menilai cuitan FH layaknya kotoran busuk yang diumbar di ruang publik. dan akhirnya menjadi ujian terhadap semua pihak," imbuhnya.

        Sebelumnya diketahui, Ferdinand Hutahaean memberi pernyataan mengejutkan di Twitter miliknya, yang dianggap menistakan agama Islam. (*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: