Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ya Ampun... Muncul Lagi Dukungan Prabowo dan Jokowi Bentuk Duet 'Maut' di Pilpres 2024

        Ya Ampun... Muncul Lagi Dukungan Prabowo dan Jokowi Bentuk Duet 'Maut' di Pilpres 2024 Kredit Foto: Instagram Prabowo Subianto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dukungan terhadap Prabowo Subianto dan Joko Widodo berduet di pemilihan presiden 2024 bermunculan. Teranyar, keduanya mendapat dukungan yang dideklarasikan oleh Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi.

        "Kami dari Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi mendorong Bapak Prabowo Subianto, calon presiden dan Bapak Joko Widodo, calon wakil presiden," kata Ketua Koordinator Sekber Prabowo Jokowi, G. Gisel saat mendeklarasikan dukungan di Jakarta Utara, Sabtu (15/1/2022).

        Gisel menyinggung pembangunan yang selama ini sudah dijalankan Jokowi jangan sampai terhenti karena bergantinya kepemimpinan nasional. Karenanya menurut dia, Prabowo dan Jokowi perlu diusung dan dimenangkan pada Pilpres mendatang.

        Baca Juga: Laporkan Dua Putra Jokowi, JoMan Resmi Laporkan Balik Ubedilah Badrun, Ini Reaksi Aktivis '98

        "Jadi ini dalam rangka melanjutkan kesinambungan kerja dan pembangunan nasional menuju Indonesia maju," imbuh Gisel.

        Dia mengatakan selain pemulihan ekonomi pasca pandemi yang perlu terus dikawal, banyak proyek strategis yang perlu kesinambungan pemerintahan salah satunya proyek pemindahan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara.Gisel mengatakan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia sudah menunjukkan kemajuan.

        Melalui Kabinet Indonesia Maju, para menteri di periode kedua sudah berupaya memberikan kinerja terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia.

        "Dengan memberikan jabatan kepada partai pendukung dan juga pada lawan politiknya, Prabowo Subianto dari Partai Gerindra sebagai Menhan, tentu ini adalah langkah taktis, stategis, dan keputusan besar yang diambil oleh Presiden Jokowi untuk mengonsolidasikan kekuatan dan stabilitas politik nasional, baik di dalam pemerintahan maupun di parlemen," ujarnya.

        Meski begitu Gisel mengakui Kabinet Indonesia Maju berada dalam posisi sulit dan penuh tantangan. Hantaman krisis global dan pandemi Covid-19 berakibat buruk pada seluruh sendi kehidupan terutama ekonomi dan kesehatan.

        "Pada periode ini adalah tahun-tahun yang sulit bagi pemerintah untuk bisa membalikkan keadaan sehingga Indonesia menjadi negara maju. Bukan hanya Indonesia, semua negara tengah berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang begitu dahsyat," demikian kata Gisel. Deklarasi dukungan agar Prabowo berduet dengan Jokowi pada Pilpres 2024 pernah disampaikan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 pada medio Juni 2021. Bedanya mereka menghendaki Jokowi menjadi calon presiden sementara Prabowo calon wakil presiden.

        Saat deklarasi, Ketua Umum Jokpro 2024 Baron Danardono menyampaikan pihaknya bakal mendeklarasikan diri kalau sudah melebarkan sayap hingga ke seluruh provinsi. Karena itu mereka harus menunggu beberapa bulan untuk akhirnya bisa berdeklarasi.

        Baca Juga: The Jerusalem Post: Jurus Prabowo Dekatkan Indonesia dengan Israel Bukan Isapan Jempol

        "Insyaallah nanti 5 atau 4 bulan kita bisa berjumpa di acara deklarasi ketika Jokpro ini ada di 34 provinsi dan kurang lebih minimum 300 kabupaten/kota baru kita akan deklarasi," kata Baron.

        Sementara Ketua Dewan Penasihat JokPro 2024, M Qodari atau lebih dikenal sebagai Direktur Eksekutif Indo Barometer mengungkapkan kalau acara yang digelar tersebut hanya sebatas syukuran pendirian seknas. Dalam sambutannya ia enggan menyebut sebagai penggagas komunitas JokPro 2024. Karena ia mengklaim kalau terbentuknya komunitas tersebut menjadi gagasan dari masyarakat Indonesia.

        Adapun alasan khusus menduetkan Jokowi dengan Prabowo di Pemilihan Presiden 2024 ialah untuk menghilangkan adanya polarisasi esktrem yang selama ini sudah terbentuk di masyarakat. "Di mana perbedaan-perbedan itu menjadi katakanlah perkelahian di masyarakat. kita ingin mencegah itu," tuturnya.[]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: