Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Ahok Atau Luhut, Kode Jokowi Soal Calon Pemimpin IKN: Arsitek dan Pengalaman Kepala Daerah

        Bukan Ahok Atau Luhut, Kode Jokowi Soal Calon Pemimpin IKN: Arsitek dan Pengalaman Kepala Daerah Kredit Foto: Akurat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi kode soal kriteria calon Kepala Otorita di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nanti. Kriteria itu diungkap pada Rabu (19/1/2022) di Istana Negara, saat bertemu sejumlah pimpinan media nasional.

        “Kalau saya penginnya ada latar belakang arsitektur dan punya pengalaman sebagai kepala daerah,” kata Jokowi.

        Baca Juga: Jokowi Ingatkan Varian Omicron dapat Menjadi Sandungan Ekonomi

        Jokowi tak melanjutkan siapa orang tersebut. Seperti diminta menebak sendiri, Jokowi hanya tersenyum saat didesak siapa nama Kepala Otorita IKN Nusantara.

        Dalam pertemuan itu, Jokowi bicara soal konsep IKN hingga muncul nama Nusantara. IKN, kata Jokowi, dibangun dengan konsep Nagara Rimba Nusa yang akan menggunakan energi hijau dari Sungai Kayan.

        Di Nusantara juga akan ada rumah sakit bertaraf internasional seperti yang ada di Bali (Mayo Clinic).

        Sementara mengenai pemilihan nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara baru, kata Jokowi, itu adalah nama yang paling banyak pendukungnya.

        “Nama Nusantara itu dipilih dari 80 usulan nama, yang terakhir dipilih itu 8-10, pendukungnya paling banyak Nusantara, itu sudah berdasarkan ahli sejarah, ahli bahasa dan ahli yang mengetahui nama-nama,” ucap Jokowi.

        IKN akan mencerminkan kota yang sehat, kota yang efisien, kota yang produktif, dan zero emission. IKN akan menjadi ibu kota baru yang smart dan kompetitif.

        “Membangun budaya kerja, mindset baru berbasis inovasi dan teknologi,” katanya.

        Pembangunan Ibu Kota Negara hingga selesai menurutnya butuh waktu 15-20 tahun. Namun pada 2024 mendatang, diharapkan sudah bisa pindah Istana, serta 4 hingga 6 kementerian.

        “Yang penting infrastruktur terlebih dahulu. Kita harapkan pembangunan di luar Istana itu dari investasi juga,” kata Jokowi.

        Presiden Joko Widodo mengatakan, proses perpindahan ke ibu kota negara yang baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan dilakukan secara bertahap dan dimulai pada 2024.

        Pada 2024 kemungkinan yang pindah terlebih dahulu adalah Istana Negara dan sejumlah kementerian.

        Diketahui, pada Selasa (18/1/2022), Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) resmi disahkan menjadi undang-undang (UU) melalui rapat paripurna DPR RI.Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menyebutkan ada empat calon kepala otorita yaitu, mantan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sekarang menjadi komisaris utama PT Pertamina (Persero), Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tumiyana, dan mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: