Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Marak Investasi Bodong, Yohan Hapdijaya: Ingat Investasi itu Resiko Sedikit, Keuntungan Besar

        Marak Investasi Bodong, Yohan Hapdijaya: Ingat Investasi itu Resiko Sedikit, Keuntungan Besar Kredit Foto: Freepik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Investasi ilegal alias bodong, atau perjudian berkedok investasi marak terjadi di masa pandemi Covid-19. Yohan Hapdijaya, Selebgram yang juga investor saham ini menilai saat pandemi banyak masyarakat kehilangan pekerjaan. Kebutuhan terus berjalan, tapi tidak ada penghasilan. Sehingga ada keresahan untuk memenuhi kebutuhan secara instan. 

        "Keresahan ini menjadi celah yang dipakai oleh strategi marketing oleh oknum-oknum tertentu. Keresahan mereka itu dilihat sebagai pasar," kata Lulusan Cumlaude Kedokteran Universitas Kristen Maranatha itu, Senin (31/1/2022). 

        Baca Juga: Literasi Keuangan Kunci Berantas Investasi Bodong

        Runyamnya, lanjut dia, kerap kali uang yang digunakan untuk investasi bodong atau perjudian adalah uang pinjaman online.

        "Jangankan uang Pinjol, uang dapur saja tidak boleh untuk investasi. Investasi itu uang lebih yang diinvestasikan," kata dia. 

        Masyarakat lanjut Yohan banyak yang tergiur dengan kisah-kisah keberhasilan yang seolah mudah di dapat secara instan. Sehingga lupa dengan resiko yang dihadapi. 

        "Jangan lihat cuannya aja pikirkan juga resikonya," kata dia. 

        Baca Juga: Marak Investasi Bodong, Steven Richard Buktikan Jadi Trader Sukses

        Investasi, lanjut Yohan tidak ada yang instan. Butuh waktu untuk mempelajari investasi, membutuhkan strategi yang ingin dilakukan, tujuan investasi, resiko dan peluangnya harus ditimbang dengan matang. Semua itu terbentuk dari pengalaman.

        Itu kenapa, lanjutnya, bila berinvestasi sebaiknya dimulai dengan nilai kecil yang bisa diterima bila harus mengalami kerugian. 

        "Saya selalu percaya 10,000 hours rule. Berlaku di semua aspek kehidupan. Mau ahli 1-2 hari? Tidak bisa," kata dia. 

        Jenis investasi pun beragam ada saham, reksadana, obligasi. Semua tergantung tujuan berinvestasi orang tersebut. 

        "Investasi itu goal-nya uang bekerja untuk kita dengan underlying yang jelas. Kalau saham ada sahamnya. Kalau forex ada mata uangnya," kata Yohan. 

        Metode pengambilan keputusan pun bisa bermacam-macam. Bisa dengan fundamental, teknikal atau alogaritma market maker. Apa pun itu, lanjutnya, dalam berinvestasi harus memiliki strategi. 

        Baca Juga: Mengupas Peluang Investasi di Bawah Bayang-Bayang Omicron

        "Banyak yang bilang high risk high return. Investasi itu low risk high return," kata dia. 

        Yohan mencontohkan di dunia saham orang yang berinvestasi harus paham betul karakter saham tersebut, fundamentalnya, termasuk siklus saham itu. 

        "Pasar saham adalah alat untuk mentransfer uang dari pihak yang tidak sabar kepada pihak yang sabar," kata dia mengutip Warren Buffett. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: