Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Antara 'Jebakan Batman' Sandiaga dan Sikap Munafik Prabowo, yang Ngomong Bukan Orang Sembarangan Nih

        Antara 'Jebakan Batman' Sandiaga dan Sikap Munafik Prabowo, yang Ngomong Bukan Orang Sembarangan Nih Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mujahid 212 Damai Hari Lubis membeberkan analisisnya terkait manuver politik Gerindra yang tampak masih malu-malu kucing.

        Menurutnya, manuver ini dilakukan Gerindra untuk mengantisipasi kehilangan partai-partai pendukungnya saat pilpres 2019, salah satunya PKS.

        Damai mengatakan, pernyataan kader Gerindra, Kamrussamad yang ingin menyelamatkan Sandiaga Uno dari "jebakan batman" menuju dugaan politik identitas merupakan sebuah sinyal kuat.

        Ia menyebut, ditinjau dari sisi kacamata politik, ada indikasi Gerindra ingin merangkul Demokrat sebagai mitra politiknya untuk menghadapi tokoh-tokoh Islam.

        "Karena Gerindra melalui Kamrussamad sudah menyingung penolakan terhadap politik identitas yang justru itu adalah merupakan senjata SBY untuk menjatuhkan Prabowo saat Tabligh Akbar 2018 di Istora Senayan kala persiapan PS-Sandi jelang Pilpres 2019," kata Damai, Senin (7/2).

        Damai mengatakan, saat Gerindra melalui Kamarussamad justru mendukung penolakan politik identitas yang digagas SBY atau Partai Demokrat. Namun, Damai menyebut hal ini justru memperlihatkan politik ambigu dari Gerindra.

        "(Semacam) Perilaku munafik yang harus dipertanggung jawabkan oleh PS (Prabowo Subianto, Red), selaku capres kelak pada Pemilu 2024," katanya.

        Pengamat politik tersebut mengatakan, politik dualisme lakon Gerindra yang sudah mulai dimainkan oleh Kamarussamad justru menimbulkan degradasi simpatisan Prawbowo Subianto.

        Menurutnya, hal ini juga akan menggerus konstituen dari para caleg Gerindra untuk dapat menduduki kursi parlemen.

        Damai menyebut, jika manuver ini masih dimainkan oleh Gerindra, maka akumulasinya bisa menjadi bumerang pada Pilpres 2024.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: