Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jangkau Nasabah Lebih Dalam, BRI Akan Rangkul Rentenir

        Jangkau Nasabah Lebih Dalam, BRI Akan Rangkul Rentenir Kredit Foto: BRI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana akan merangkul rentenir untuk menjadi agen dalam meminjamkan modal ke pelaku usaha.

        Rencana tersebut tidak terlepas dari data yang menunjukan dari 45 pelaku Ultra Mikro atau UMi mencari pinjaman melalui rentenir akibat belum tersentuh oleh pembiayaan formal seperti perbankan.

        Baca Juga: BRI Targetkan 5 Juta UMi Baru Dapat Pembiayaan Pada 2022

        Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, rentenir tersebut nantinya diberikan modal hingga alat untuk menyalurkan pembiayaan ke pelaku usaha mikro dengan mengikuti semua ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh BRI dan tidak memberikan suku bunga yang tinggi.

        "Rentenir kan manusia juga, itu bagian dari usaha, mungkin kita libatkan kita jadikan agen. Modal dari kita, tools, digitalisasi dari kita, tapi kita wanti-wanti, nanti boleh memberikan pinjaman dengan suku bunga sekian yang kita tetapkan," ujar Sunarso dalam BRI Microfinance Outlook, Kamis (10/2/2022).

        Baca Juga: BRI Targetkan 5 Juta UMi Baru Dapat Pembiayaan Pada 2022

        Sunarso melanjutkan meski ditarik kedalam sistem perbankan, rentenir tidak perlu takut pendapatannya akan berkurang. Pasalnya meski rentenir menerapkan suku bunga yang tinggi namun dengan sebaran pelaku usaha yang bertambah maka akan meningkatkan pendapatannya.

        "Temen-temen kita di banking sudah banyak melibatkan rentenir untuk ikut menjadi agen dan mengikuti ketentuan-ketentuan. Mereka juga tidak berkurang pendapatannya, tapi coverage-nya lebih luas," ujarnya.

        Sunarso mengungkapkan, saat ini terdapat lima juta pelaku usaha mikro yang masih menggunakan jasa rentenir untuk mendapatkan modal.

        "Ya bunganya bisa ditebak pasti tinggi, riset mengatakan bunganya bisa 100-500 persen setahun," ungkapnya.     

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: