Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Sunarso targetkan 5 juta nasabah Ultra Mikro atau UMi baru selama 2022.
Target tersebut nantinya akan dicapai melalui Holding UMi yang telah resmi dibentuk pada akhir tahun 2021.
Baca Juga: UMKM Menjadi Penyelamat Indonesia Hadapi Pandemi Covid-19
“Mudah-mudahan akan terus bertambah untuk mencapai 5 juta di tahun ini, kita sudah siapkan infrastruktur juga,” ujar Sunarso dalam BRI Microfinance Outlook, Kamis (10/2/2022).
Sunarso melanjutkan, infrastruktur tersebut meliputi Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) mobile dan UMi Corner.
Dengan adanya integrasi data yang dimiliki oleh Holding, menurutnya hal tersebut dapat digunakan sebagai basis data jika pemerintah ingin menyalurkan program untuk pelaku UMi.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini BRI bersama Pegadaian dan PNM ditargetkan menyentuh 45 juta pelaku UMi pada 2022 dan hingga kini BRI telah melayani 8,1 juta ultra mikro, pegadaian 5,9 juta, dan PNM 11,2 juta.
Dari data tersebut, hanya 15 juta pelaku UMi yang sudah tersentuh pelayanan lembaga pembiayaan, sedangkan 30 juta diantaranya belum tesentuh lembaga pembiayaan.
"5 juta di antaranya ini mengandalkan rentenir yg bunganya jauh lebih tinggi bisa ditunjukan bunganya 100-500 persen setahun," ujarnya.
Lanjutnya, 7 juta lainnya meminjam ke kerabat dan sanak saudara, serta sisanya 18 juta belum tersentuh sama sekali.
“Kita sasarannya 18 juta ini untuk dimasukkan dalam sistem keuangan. Sisanya bisa kita urutkan nanti untuk menjadi target,” ungkapnya.
Untuk itu, Sunarso mengatakan perseroan berencana untuk memanfaatkan rentenir untuk menjadi agen penyaluran kredit UMi, namun dengan batasan bunga yang ditetapkan.
“Dengan dasar itu kita bentuk holding ultra mikro. Pembentukan ini kita lalui dengan proses right issue dan mencapai 95,9 triliun termasuk inbreng saham pegadaian dan PNM dalam BRI sisanya Rp41 triliun dieksekusi pemegang saham publik,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq