Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasukan Rusia Tembaki Taman Kanak-Kanak di Ukraina dengan Senjata Terlarang

        Pasukan Rusia Tembaki Taman Kanak-Kanak di Ukraina dengan Senjata Terlarang Kredit Foto: Reuters/Sergey Pivovarov
        Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

        Militer Ukraina menuduh pasukan yang didukung Rusia di bagian timur negara itu melepaskan tembakan ke sebuah desa di wilayah Luhansk. Tembakan tersebut mengenai sebuah taman kanak-kanak.

        Pada Kamis (17/2/2022) militer Ukraina mengatakan tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut. Separatis yang didukung Rusia menuduh pasukan pemerintah Ukraina melepaskan tembakan ke arah wilayah mereka sebanyak empat kali dalam 24 jam terakhir.

        Baca Juga: Mohon Perhatian, Antek Rusia Klaim Dibombardir Ukraina, Inikah Awal Perang Dunia III?

        Sementara Kiev membantah keras klaim separatis tersebut. Pemerintah Ukraina menegaskan justru  separatis yang didukung Rusia itu yang justru itu menyerang mereka tanpa menawarkan perlawanan.

        “Terlepas dari fakta bahwa posisi kami ditembaki dengan senjata terlarang, termasuk artileri 122mm, pasukan Ukraina tidak melepaskan tembakan sebagai tanggapan,” kata pemerintahan Ukraina.

        Sejauh ini Rusia telah menumpuk lebih dari 100 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina. Amerika Serikat (AS) mengklaim dalam 24 jam terakhir Moskow telah menambah  7.000 pasukan di perbatasan tersebut.

        Menyoal saling klaim itu, menurut perwakilan Republik Rakyat Luhansk, angkatan bersenjata Ukraina secara kasar melanggar aturan gencatan senjata dengan menggunakan senjata berat. Hal itu, kata mereka, secara gamblang melanggar perjanjian Minsk.

        Klaim itu, ketika Rusia pada awal pekan ini, kata mereka, telah menarik beberapa pasukan dan alutsista dari perbatasan dengan Ukraina.

        Jika awalnya Rusia tidak melakukan tindakan tersebut, para pemimpin Barat sempat mengancam untuk memberikan sanksi tegas pada Rusia. Utamanya, jika terjadi invasi di tengah berlanjutnya pembicaraan diplomatik. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: