Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mohon Perhatian, Antek Rusia Klaim Dibombardir Ukraina, Inikah Awal Perang Dunia III?

Mohon Perhatian, Antek Rusia Klaim Dibombardir Ukraina, Inikah Awal Perang Dunia III? Operator peluncur granat angkatan bersenjata Rusia mengambil bagian dalam latihan tempur di jajaran Kadamovsky di wilayah Rostov, Rusia 14 Desember 2021. | Kredit Foto: Reuters/Sergey Pivovarov
Warta Ekonomi, Moskow -

Pemberontak dukungan Rusia di Ukraina timur pada Kamis menuduh pasukan pemerintah Kiev menyerang wilayah mereka dengan mortir, melanggar perjanjian yang telah disepakati untuk mengakhiri konflik, kantor berita RIA melaporkan.

Rusia telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina sembari menuntut janji NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) untuk tidak menerima Kiev sebagai anggota.

Baca Juga: Laporan Intelijen Estonia Soal Manuver Rusia, Ukraina Kian Genting

Negara-negara Barat telah mengancam Moskow dengan sanksi-sanksi baru jika Rusia menyerang Ukraina. Moskow membantah akan melakukan serangan.

Baku tembak sporadis di antara kedua kubu telah dilaporkan di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak dalam beberapa tahun terakhir. Namun, eskalasi konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun dengan separatis di Donbas bisa menyulut ketegangan antara Rusia dan Barat.

Wakil dari pemberontak, yang memproklamasikan diri sebagai Republik Rakyat Luhansk, mengatakan bahwa pasukan Ukraina menggunakan mortir, peluncur granat, dan senapan mesin pada Kamis, menurut laporan kantor berita Rusia itu.

"Pasukan bersenjata Ukraina dengan kasar telah melanggar gencatan senjata, menggunakan senjata berat, yang menurut perjanjian Minsk harus ditarik," kata wakil wilayah Luhansk di kelompok pengendali gencatan senjata Ukraina-Rusia seperti dikutip kantor berita Interfax.

Sebelumnya, Amerika Serikat memperingatkan bahwa Rusia telah menyiapkan sejumlah skenario sebagai pembenaran bagi invasinya ke Ukraina, salah satunya dengan memproduksi hoaks tentang agresi militer musuh.

Intelijen AS yakin Rusia dapat menggunakan video rekayasa yang menunjukkan gambar-gambar kekacauan, ledakan, serta peralatan militer milik Ukraina atau negara NATO, untuk membenarkan invasi militer.

"Melibatkan para aktor yang berperan sebagai warga yang berduka atas kematian orang-orang dalam kejadian yang mereka (Rusia) ciptakan sendiriā€¦ (dan) penyebaran mayat-mayat untuk mewakili tubuh mereka yang katanya terbunuh," kata Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jonathan Finer kepada MSNBC.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: