Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mayoritas Warga Jakarta Tidak Khawatir Akan Varian Omicron

        Mayoritas Warga Jakarta Tidak Khawatir Akan Varian Omicron Kredit Foto: Shutterstock/REX/NurPhoto/Vladimir Sindeyeve
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Merebaknya Covid-19 varian Omicron sejak Desember 2021 tidak membuat mayoritas warga yang berasal dari Jakarta merasa khawatir akan varian yang berasal dari Afrika Selatan.

        Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida mengatakan  responden yang berada di wilayah DKI Jakarta merasa biasa saja dengan adanya varian tersebut. 

        Baca Juga: Kasus Covid Naik, Satgas Klaim Tingkat Keterisian RS Masih Terjaga

        "Tercatat sebanyak 56,0 persen respon merasa biasa saja, 38,4 persen sangat khawatir dan 5,6 persen tidak khawatir," ujar Rizka dalam pemaparan virtual, Minggu (20/2/2022).

        Rizka mengatakan, untuk keseluruhan wilayah di Indonesia pihaknya mencatat mayoritas 66,8 persen cukup khawatir terpapar varian Omicron.

        "Dari pola jawabannya diketahui 25,8 persen sangat khawatir, 41,0 persen cukup khawatir, 28,5 persen biasa saja, 2,2 persen tidak khawatir. Nah artinya ada sekitar 66,8 persen yang khawatir dari mereka yang tahu atau setara 57,6 persen dari total populasi warga yang cenderung khawatir dirinya tertular," ujarnya.

        Lanjutnya, menilai responden di Jakarta tidak merasa cemas lantaran mereka memiliki akses informasi yang cukup. Sementara itu para responden juga merasa akses fasilitas memadai.

        "Akses kesehatan relatif lebih baik, sehingga warga tidak takut karena mendapatkan sehingga menurunkan kekhawatiran warga, booster ketiga di wilayah DKI angka mereka yang divaksin booster, mereka merasa aman, dibandingkan wilayah lain," ungkapnya.

        Lanjutnya, survei tersebut dilakukan dengan sampel yang ditentukan secara acak dari warga negara berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki akses internet lewat smartphone.

        Dari populasi tersebut, diperoleh sampel secara acak sebanyak 626 responsden melalui wawancara online dengan metode simple random sampling.

        "Tingkat kepercayaan survei ini berada pada angka 95 persen dengan margin of error penelitian sekitar ± 4 persen," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: