Australia Buka Lagi Perjalanan Internasional Setelah Ditutup 2 Tahun
Kredit Foto: Reuters/Loren Elliott
Akhirnya setelah hampir dua tahun menutup perbatasannya, Australia bisa menyambut wisatawan internasional mulai Senin (21/2/2022).
Kemajuan itu terjadi usai negara tersebut mencapai tingkat vaksinasi Covid-19 yang tinggi, dan infeksi berhasil menurun.
Baca Juga: Pasien Covid-19 yang Meninggal di Australia Kebanyakan Pendatang, Kok Bisa?
"Penantian ini sudah berakhir," kata Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada pengarahan hari Minggu (20/2) di Bandara Internasional Melbourne.
Seperti diwartakan CNA, pembukaan Australia untuk turis telah menjadi contoh paling jelas dari pergeseran strategi pemerintah di sana. Perubahan itu dari yang semula melakukan pendekatan ketat nol-Covid menjadi hidup dengan virus dan memvaksinasi masyarakat untuk meminimalkan kematian dan penyakit parah.
Meski begitu, Australia juga sebenarnya tidak terlepas dari hantaman varian Omicron yang sangat menular. Tercatat dari 2,7 juta infeksi yang dilaporkan, sebagian besarnya terjadi sejak Omicron muncul pada akhir November lalu.
Australia saat ini menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia. Lebih dari 94 persen orang berusia 16 tahun ke atas telah menerima dosis ganda. Di tengah tingginya tingkat vaksinasi itu, negeri itu hanya mencatat jumlah kematian di bawah 5 ribu-termasuk yang terendah di antara banyak negara maju lainnya.
Namun, pada Minggu, negara itu masih melaporkan infeksi, dengan angka yang dicatat mencapai lebih dari 16.600 kasus. Angka ini bahkan belum mencakup semua wilayah lantaran beberapa belum melaporkan. Sementara itu, kematian baru yang dicatat sejauh ini mencapai setidaknya 33 kasus. Ini terutama di tiga negara bagian terpadat di New South Wales, Victoria, dan Queensland.
Melihat laporan itu, pertanyaannya sekarang adalah apakah para pelancong akan tetap berbondong-bondong kembali ke benua itu, dijuluki 'benteng Australia' karena kontrol perbatasannya yang ketat.
Namun, pemerintah, bagaimanapun tetap berharap bisa mendorong sektor pertumbuhan pra-pandemi. Diketahui, produk domestik bruto pariwisata di negara itu sempat meningkat 3,4 persen dari tahun 2018 hingga 2019. Angka ini jelas jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan PDB keseluruhan yang sebesar 1,9 persen.
Australia sebelumnya telah membuka kembali gerbangnya secara bertahap sejak November. Pertama-tama, mereka mengizinkan warga Australia untuk bepergian masuk dan keluar.
Setelahnya, negara itu mulai menerima siswa internasional dan beberapa pekerja. Hingga mulai Senin besok, para pelancong rekreasi dan lebih banyak pelancong bisnis dapat diizinkan untuk masuk.
"Pembukaan kembali ini telah memperkuat kepercayaan Australia sebagai ekonomi terbuka dan akan memungkinkan perusahaan dengan kepentingan internasional untuk lebih mudah melakukan bisnis."
"Kami berharap bahwa perusahaan menengah yang telah mencapai batas pertumbuhan domestik akan memiliki kepercayaan baru untuk mempertimbangkan ekspansi lepas pantai," kata Steve Hughes, kepala perbankan komersial HSBC di Australia.
Dalam aturan terbaru, turis pun nantinya tidak perlu menjalani karantina asalkan mereka divaksin lengkap. Sementara bagi mereka yang belum menerima dosis ganda akan memerlukan pengecualian perjalanan untuk memasuki negara itu. Selain itu, mereka juga harus tunduk pada persyaratan karantina negara bagian dan teritori.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: