Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dear Menag, 'Kafir' ini Ngaku Justru Untung Suara Adzan Berkumandang

        Dear Menag, 'Kafir' ini Ngaku Justru Untung Suara Adzan Berkumandang Kredit Foto: Twitter/Yaqut Cholil Qoumas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aktivis media sosial Nicho Silalahi tak setuju dengan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang ingin mengatur suara adzan.

        Bahkan tak cukup di situ, meski bukan seorang muslim, Nicho mengaku ada untungnya suara adzan karena bisa menjadi pengingat waktu buat dirinya.

        "Polusi suara Lo ributin tapi polusi udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan rakyat muncung Lo diam. Biar Lo tahu justru bagi gue yang kafir ini suara toa mesjid itu sangat baik dan minimal mengingatkan gue akan waktu," tambahnya.

        Seperti diketahui saat berada di Gedung Daerah Provinsi Riau, Rabu, 23 Februari 2022, Menag Yaqut menilai suara-suara Toa di masjid selama ini adalah bentuk syiar. Hanya, jika dinyalakan dalam waktu bersamaan, akan timbul gangguan.

        "Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa?," katanya.

        "Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu," lanjutnya.

        Ia kemudian meminta agar suara Toa diatur waktunya. Jadi niat untuk syiar tidak menimbulkan gangguan masyarakat.

        "Agar niat menggunakan speaker sebagai untuk sarana, melakukan syiar tetap bisa dilaksanakan dan tidak mengganggu," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: