Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngaku Tergiur Promosi, Korban Merasa Dibohongi: Katanya Binomo Bisa Dipelajari

        Ngaku Tergiur Promosi, Korban Merasa Dibohongi: Katanya Binomo Bisa Dipelajari Kredit Foto: Binomo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Puluhan orang mengaku merasa tertipu oleh trading binary options melalui aplikasi Binomo. Mereka merasa merugi setelah mengikuti salah satu platform binary option tersebut.

        Para korban ini mengaku rugi hingga ratusan juta setelah ikutan trading di platform binary option yang dipopulerkan salah satunya oleh crazy rich asal Medan, Indra Kesuma alias Indra Kenz. Indra sendiri telah dilaporkan ke polisi atas tuduhan dugaan penipuan.

        Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Indra Kenz, Crazy Rich Medan yang Tersandung Kasus Binomo

        Salah satu korban Binomo, Erick Buana mengaku, dirinya menjadi trader dalam aplikasi Binomo sejak Mei 2021. Ia bermain Binomo karena tergiur dengan promosi yang disampaikan oleh Indra Kenz dan kawan-kawan sebagai affiliator.

        "Saya tergiurnya dari situ," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2/2022).

        Baca Juga: Puluhan Korban Affiliator Binary Option Binomo Lakukan Aksi

        Ia mengaku tergiur iming-iming untung alias profit yang besar dan mudah didapat seperti yang selalu digembar-gemborkan Indra Kenz cs. Ia juga sempat percaya bila Binomo adalah trading legal seperti pernyataan Indra Kenz.

        "Mereka mengedukasi bahwa ini ada analisa, bisa dipelajari, bahkan mereka membuat tutorial dan mengatakan kalau mereka bisa kaya, bisa seperti sekarang itu dari hasil trading," katanya.

        Meski demikian, Erick juga tak menampik, ia juga pernah dapat profit dari Binomo. Sedangkan urusan loss alias merugi, ia menjelaskan, para trader Binomo juga bisa rugi karena melawan robot trading.

        "Sebenarnya ada profitnya, tapi nggak sebanding sama kita loss ya. Kalau dibilang ada profit memang ada sih. Masalahnya kita kan juga melawan robot (trading) juga ya," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: