Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan jika yang bersaing hanya Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden, Anies cenderung unggul dibanding Prabowo di kalangan pemilih kritis. Keunggulan Anies ini tidak lepas dari tren dukungan padanya yang menguat dari pemilih kritis.
Temuan itu disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, saat mempresentasikan hasil survei SMRC bertajuk "Kecenderungan Pilihan Presiden Pemilih Kritis Nasional" yang dirilis melalui kanal YouTube SMRC TV pada 28 Februari 2022 di Jakarta.
Baca Juga: Jika Ganjar Enggan Nyapres di 2024, Nasib Prabowo Jadi Presiden Akan Ditentukan Anies Baswedan
Pemilih kritis di sini dikategorika sebagai mereka yang memiliki telepon/cellphone dan cenderung punya kesempatan lebih besar untuk mendapat informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya telepon/cellphone. Jumlah pemilih kritis dengan indikasi tersebut sekitar 72% dari populasi pemilih nasional. Pemilih kritis umumnya berasal dari kelompok warga di perkotaan, berpendidikan lebih tinggi, dan memiliki ketertarikan terhadap masalah politik.
Menurut Deni, keunggulan Anies atas Prabowo terlihat dalam simulasi pilihan tertutup 2 nama. Dalam survei pada 8-10 Februari 2022, jika yang bersaing hanya Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, Anies mendapat dukungan 37,5% dari pemilih kritis, unggul atas Prabowo yang mendapat dukungan 31,8%. Yang belum tahu 30,7%.
Deni menunjukkan bahwa dalam empat bulan terakhir Anies dan Prabowo bersaing ketat memperebutkan pemilih kritis jika yang bersaing hanya mereka berdua. "Namun, dukungan kepada Anies cenderung menguat. Dalam survei terakhir Anies unggul atas Prabowo," ujar Deni, dikutip dari siaran pers di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Lebih jauh, Deni menjelaskan bahwa Anies unggul atas Prabowo pada kelompok pemilih di perkotaan, berpendidikan tinggi, dan sering mengikuti berita lewat koran, tv, dan internet yang merupakan indikator pemilih kritis.
"Dengan keunggulan ini, Anies punya peluang yang besar untuk mengalahkan Prabowo jika yang bersaing hanya dua nama ini dalam pemilihan presiden 2024 nanti," pungkas Deni.
Untuk mempelajari kecenderungan pilihan pada kelompok pemilih kritis, SMRC telah melakukan serangkaian survei nasional melalui telepon dan di-update terakhir pada 8-10 Februari 2022. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.
Dalam survei terakhir (8-10 Februari 2022), sampel sebanyak 1.268 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dengan metode double sampling dan random digit dialing. Wawancara dengan responden dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang terlatih. Margin of error survei diperkirakan +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Survei telepon sebelumnya dilakukan secara rutin setiap minggu dalam dua tahun terakhir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum