Jika Ganjar Enggan Nyapres di 2024, Nasib Prabowo Jadi Presiden Akan Ditentukan Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperkirakan memiliki peluang menang lebih besar bila hanya berhadapan dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).
"Kalau Anies maju melawan Prabowo cukup besar peluang Anies untuk mengalahkan Prabowo," ujar Direktur Riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Deni Irvani dalam paparan hasil survei melalui YouTube, Senin (28/2/2022).
Baca Juga: Ramai Usulan Pengunduran Pemilu 2024, Siapa Sangka Begini Tindakan Nasdem
Anies mendapatkan dukungan lebih besar di antara pemilih kritis yang menjadi responden survei SMRC. Dalam survei tersebut, Anies memiliki elektabilitas 37,5 persen dari kelompok pemilih kritis.
Sementara Prabowo 31,8 persen. Adapun responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 30,7 persen.
"Kalau dua nama ini artinya Ganjar tidak ikut bersaing maka Anies Baswedan mendapatkan 37,5 persen dan Pak Prabowo mendapatkan 31,8 persen. Selisihnya signifikan," ujar Deni.
Menurut Deni, hal ini berbahaya bagi Prabowo. Sebab, kelompok pemilih kritis bisa memengaruhi calon pemilih lainnya, seperti pemilih tidak kritis. Dengan rentang waktu menuju Pilpres masih kurang lebih dua tahun, Anies memiliki modal kuat untuk memperluas pemilihnya.
"Maka Anies punya modal lebih kuat untuk membesar dengan modal pemilih kritis lebih besar walaupun semua pemilih punya hak pemilih," ujarnya.
Sementara itu, kata Deni, jika bersaing hanya dengan dua nama, antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto, Ganjar mendapat dukungan 41,9 persen dari pemilih kritis.
"Unggul atas Prabowo yang mendapat dukungan 34,7 persen. Yang belum tahu 23,4 persen," urainya.
Sedangkan dua nama berikutnya yakni Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan, Ganjar mendapat dukungan 40,4 persen dari pemilih kritis.
"Unggul atas Anies yang mendapat 34,6 persen suara. Yang belum tahu 25 persen," pungkasnya.
Baca Juga: Anies dan Ridwan Kamil Makin Mesra, Pengamat Sebut Itu Strategi untuk...
Untuk diketahui, survei digelar SMRC pada 8-10 Februari 2022. Responden yang dijadikan sampel berjumlah 1.268 orang. Mereka ditanya melalui telepon.
Adapun metode yang digunakan adalah double sampling dan random digit dialing. Margin of error dalam survei tersebut kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar