Senggol Partai Hasil Reformasi yang Lupa Sama Amanat Reformasi, RIzal Ramli: Segitu Rakusnya!
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Ekonom, Rizal Ramli buka suara terkait dengan wacana penundaan pemilu oleh sejumlah Partai Politik.
Diketahui ada sejumlah ketum Partai Politik yang mendukung wacana penundaan pemilu satu sampai dua tahun kedepan.
Baca Juga: Murka! Rizal Ramli Ngomel-ngomel ke Menterinya Jokowi: Nggak Bisa Kerja, Menang Gaya Doang!
Diantaranya yaitu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Rizal pun secara spesifik mengomentari pernyataan ketum PAN Zulkifli Hasan.
Ia menyebut jika PAN adalah partai yang terbentuk dari hasil reformasi.
Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Diramal Ekonom Terancam Ambruk, Eh Rizal Ramli Ikut Nyahut: Benar Analisis Ini?
Rizal pun heran sebab kini justru PAN seakan lupa amanat dari reformasi tersebut.
“Too much,, kok pimpinan PAN, partai hasil reformasi, bisa lupa amanat Reformasi?” tulis Rizal dilansir dari twitter pribadinya, Kamis (3/3/2022).
“Segitu rakusnya ingin berkuasa terus walaupun menghianati Konstitusi dan Amanah Reformasi,” sambungnya.
Sebelumnya, beberapa elite parpol mengusulkan penundaan Pemilu 2024.
Isu tersebut berawal dari ucapan Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Gerah Sama Wacana Penundaan Pemilu, Rocky Gerung Kuliti Habis Sampai Bawa-bawa Penguasa
Dia memakai sisi ekonomi sebagai alasan sehingga menunda Pemilu 2024.
Menurutnya, pesta demokrasi bisa ditunda hingga dua tahun ke depan.
Isu itu kemudian disambut positif Partai Amanat Nasional (PAN).
Melalui berbagai pertimbangan, parpol yang terbentuk pada 1998 itu menyetujui usul menunda pelaksanaan Pemilu 2024.
“Kami memutuskan setuju pemilu diundur,” kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/2).
Baca Juga: Kalau Pemilu 2024 Diundur, Efeknya Akan Ngeri-Ngeri Sedap: Bisa-Bisa Muncul....
Menurut pria asal Lampung itu, pertumbuhan yang ada saat ini masih berkisar tiga persen sampai 3,5 persen.
“Pun demikian masih banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Usaha-usaha yang berjalan juga belum pulih secara sempurna,” kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri