Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jualan Sari Roti, Perusahaan Ini Berhasil Kantongi Omzet Hingga Rp3,29 Triliun

        Jualan Sari Roti, Perusahaan Ini Berhasil Kantongi Omzet Hingga Rp3,29 Triliun Kredit Foto: Nippon Indosari Corpindo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menyatakan bahwa perseroan berhasil mengantongi penjualan dari roti Sari Roti sebesar Rp3,29 triliun sepanjang tahun 2021 naik 2,4% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,21 triliun. 

        Direktur ROTI, Arlina Sofia mengungkapkan jika penjualan perseroan dapat tumbuh karena tidak hanya fokus ke area sekitar perkotaan. 

        Perseroan mencatat penjualan dari Wilayah Barat dan Timur meningkat hingga 10% yang jauh lebih tinggi dari pada Wilayah Tengah yang belum optimal pertumbuhannya dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Walau demikian, Wilayah Tengah masih tetap mendominasi dengan kontribusi 56,7% terhadap total penjualan perseroan tahun 2021.

        Baca Juga: Berlanjut! Sari Roti Akan Habiskan Rp374 Miliar Buat Borong Saham Masyarakat!

        "Tahun lalu, kami juga meluncurkan produk - produk baru yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen di masa pandemi ini. Tak kalah penting juga mengoptimalkan dan memperluas sebaran kanal distribusi agar semakin dekat dengan keluarga Indonesia, sebagai konsumen loyal Sari Roti," katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (7/3/2022). .

        Menurut Arlina menuturkan bila meski tahun lalu masih sarat dengan berbagai tantangan pandemi Covid-19 yang harus dihadapi serta besarnya tekanan dari kenaikan harga-harga bahan baku yang dipicu oleh harga komoditas global. 

        “Namun, perseroan senantiasa mempertajam strategi penjualan dengan disertai pengelolaan proses produksi dan peningkatan produktivitas operasional,” tuturnya. 

        Baca Juga: Di Tengah Tantangan Pandemi, Penjualan dan Laba SEMA Melonjak Signifikan

        Hasilnya, perseroan masih bisa memperbaiki marjin bersih menjadi 8,6% dari hanya 6,7% pada tahun 2020. Di mana, laba tahun berjalan meningkat menjadi Rp281,34 miliar menjadi Rp215,05 miliar. 

        Capain tersebut pun membuat perseroan optimis pada kinerja pada tahun ini meski varian omicron melanda dan gejolak harga komoditas juga membayangi operasional perseroan. 

        "Manajemen tetap optimis dan berkomitmen melakukan analisa usaha yang komprehensif secara berkala untuk menetapkan strategi dalam mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: