- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Inovasi di Tengah Penurunan Daya Beli, Emiten Sari Roti (ROTI) Raup Laba Bersih Rp363 Miliar

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) terus mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang 2024. Berdiri sejak 1995, perusahaan tersebut kini tidak hanya fokus pada produksi roti massal, tetapi juga telah memperluas cakupan bisnisnya ke kategori kue, produk berbasis cokelat, serta memasok kebutuhan untuk segmen Horeca (hotel, restoran, dan kafe).
Berbagai strategi pun diterapkan untuk tetap unggul di industri fast-moving consumer goods yang semakin kompetitif. Hasilnya, ROTI mencatat pendapatan bersih sebesar Rp3,9 triliun.
Pendapatan ini berasal dari akumulasi semua unit bisnisnya, seperti Sari Roti, Sari Kue, Sari Choco, dan Indosari Food Solutions. Produk andalan seperti Roti Tawar Spesial, Roti Tawar Milky Soft, dan Cheesecake tetap menjadi favorit di pasar modern maupun tradisional.
Baca Juga: Makin Laris! Penjualan Sido Muncul (SIDO) Tembus Rp3,92 Triliun pada 2024
Sementara itu, guna menyesuaikan dengan daya beli masyarakat yang melemah, perusahaan meluncurkan berbagai inovasi dengan formulasi lower-cost, seperti Sari Roti Choco Blast, seri Zupper Creamy, Soft Cake, dan Bolu Cake.
Tak hanya roti, ROTI juga memperkenalkan Sari Choco yang menghadirkan selai, cookies, dan susu dengan citarasa cokelat khas Sari Roti. Sementara di segmen business-to-business (B2B), Indosari Food Solutions menyediakan berbagai produk seperti roti manis, roti tawar, burger bun, adonan pizza, premix, hingga flavoring khusus untuk industri Horeca.
Baca Juga: UMKM Bisa Lebih Mudah Tingkatkan Penjualan Selama Ramadhan
Kinerja perusahaan semakin solid dengan pencapaian laba bersih sebesar rp363 miliar, meningkat 8,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Efisiensi operasional serta penurunan biaya bahan baku turut mendorong EBITDA naik menjadi Rp721 miliar dengan margin mencapai 18,3%.
Tiga dekade lalu, Wendy Yap mendirikan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dengan visi menjadi produsen roti massal terbesar di Indonesia. Perusahaan kemudian mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 2010, menjadi yang pertama di industri roti. Kini, bisnisnya telah berkembang melampaui sekadar roti, menghadirkan berbagai produk kue, selai, cookies, dan susu untuk masyarakat Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Advertisement