Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China dan Rusia Kian Mesra, Bukti Kedekatannya Gak Tanggung-tanggung karena...

        China dan Rusia Kian Mesra, Bukti Kedekatannya Gak Tanggung-tanggung karena... Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Tiongkok dan Rusia kian mesra. Kedua negara berencana membangun stasiun permanen di luar angkasa itu pada 2035. Tiongkok akan menjalankan beberapa kali misi pendaratan di bulan sebelum merealisasikan kerja sama tersebut.

        "Kami berencana menjalankan beberapa misi di bulan sebelum 2030 dan menyelesaikan pembangunan konstruksi stasiun permanen sebelum 2035," kata Kepala Perancang Progam Eksplorasi Bulan Tiongkok, Wu Weiren, di sela-sela sidang parlemen dua sesi di Beijing, Selasa (8/3/2022).

        Baca Juga: Menggelegar! Putin Ingin Presiden Ukraina Ditangkap Hidup atau Mati, Zelensky: Saya Tidak Takut!

        Program penelitian ke bulan Fase-4 telah mendapatkan persetujuan dari otoritas setempat pada akhir 2021.

        Dengan adanya persetujuan tersebut, maka akan dijalankan tiga misi pendaratan oleh Chang'e-6, Chang'e-7, dan Chang'e 8 sebelum 2030.

        Wu yang juga anggota Majelis Penasihat Politik Rakyat China (CPPCC) atau MPR tersebut menjelaskan bahwa Chang'e-6 akan melakukan pendaratan di kawasan kutub bulan untuk mengambil satu hingga dua kilogram sampel material bulan.

        Chang'e-7 akan mendarat di kutub selatan bulan untuk mencari air dan survei lingkungan di kawasan itu, sedangkan Chang'e-8 yang merupakan misi tahap akhir akan memandu eksploitasi sumber daya alam di kutub selatan bulan.

        Tiongkok dan Rusia sedang menjalin kerja sama untuk mencapai kesepakatan membangun stasiun penelitian bulan berskala internasional (ILRS).

        Stasiun tersebut bakal dibangun di kutub selatan bulan yang menjadi fokus utama misi Fase-4.

        Temperatur pada sisi gelap bulan bisa mencapai -200 derajat Celcius, sedangkan di sisi terdekatnya 200 derajat Celcius sehingga tidak cocok bagi manusia untuk melakukan aktivitas jangka panjang, demikian Wu beralasan.

        Meskipun di kawasan kutub selatan bulan ada fenomena siang dan malam serta ada sinar matahari bersinar secara terus-menerus selama lebih dari 180 hari, tetap bisa mendukung pekerjaan di permukaan bulan dalam jangka waktu yang panjang, tambah Wu. Di kutub selatan bulan juga memungkinkan adanya sumur air dalam.

        Menurut dia, jika bisa ditemukan, maka akan menjadi hal yang positif bagi ILRS dalam jangka panjang dan manusia juga bisa melakukan ekslorasi dalam waktu relatif singkat.

        ILRS memungkinkan beberapa negara, organisasi internasional, dan mitra lainnya terlibat dalam melakukan orbit ke bulan. Stasiun penelitian di bulan akan berfungsi sebagai pusat pertukaran eksplorasi ruang angkasa.

        "Karena gravitasi di bulan hanya seperenam dari bumi, maka lebih mudah bagi pesawat ruang angkasa lepas landas dan dapat memecahkan masalah pasokan bahan bakar selama berada di bulan," kata Wu seperti dikutip media Tiongkok.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: