Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Membongkar Siasat Elite Parpol Tampar Presiden Jokowi, Menohok

        Membongkar Siasat Elite Parpol Tampar Presiden Jokowi, Menohok Kredit Foto: Instagram/Joko Widodo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ada siasat terselubung dari para elite partai politik (Parpol) yang sengaja "menampar" Presiden Joko Widodo alias Jokowi terkait wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.

        Sebelumnya, wacana itu digaungkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

        Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh mengungkapkan siasat tersebut dengan kritik yang menohok.

        Baca Juga: Ya Ampun... Suara Jeritan Masyarakat Soal Minyak Goreng Belum Reda, Tolong Pak Jokowi Tindak Tegas!

        Menurutnya, usulan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi terlihat jelas sebagai jebakan.

        "Iya betul sekali, usulan itu bukan hanya secara sengaja menampar wajah Pak Jokowi, melainkan juga seperti sedang menjebaknya," jelas Akhrom kepada GenPI.co, Senin (7/3).

        Melihat hal itu, Akhrom mengingatkan ucapan Presiden Jokowi soal menolak wacana tersebut.

        Menurutnya, semua pihak seharusnya bisa menghormati keputusan Presiden Jokowi.

        "Pak Jokowi sudah bertindak. Jadi, tindakan Pak Jokowi sesuaikan dan jalankan saja amanat UU dan cita-cita reformasi. Saya kira itu jauh lebih baik," ungkapnya.

        Dengan demikian, Akhrom menyarankan Presiden Jokowi agar tidak perlu menanggapi wacana yang merusak demokrasi tersebut.

        Sebab, kata Akhrom, rakyat saat ini mampu menilai siapa dalang yang tengah berambisius terkait kuasa di Indonesia.

        "Artinya apabila ada pihak-pihak yang terus mendesak Pak Jokowi baik dari dalam tubuhnya sendiri dan atau dari pihak luar, tidak perlu lagi ditanggapi adanya wacana yang syarat kepentingan tersebut. Biarkan rakyat yang menilai, siapa yang berambisius?" kata Akhrom.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: