Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sempat Diterpa Isu Arteria, Siapa Sangka Begini Elektabilitas PDIP di Jabar

        Sempat Diterpa Isu Arteria, Siapa Sangka Begini Elektabilitas PDIP di Jabar Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia Political Opinion (IPO) merilis riset survei terbarunya terkait peta politik di Jawa Barat. Temuan survei menunjukkan elektabilitas PDIP masih berada di urutan teratas meski sempat diterpa isu ujaran kebencian Arteria Dahlan. 

        Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan kasus dugaan ujaran kebencian soal penggunaan bahasa Sunda oleh politikus PDIP Arteria Dahlan belum berdampak ke PDIP Jawa Barat.

        Baca Juga: Wacana Penundaan Pemilu 2024 Ramai, Bagaimana Sikap Pemilih Partai Koalisi?

        Dedi mengatakan responden dalam simulasi terbuka, diajukan pertanyaan 'Jika hari ini dilaksanakan pemilihan DPR RI, partai atau calon dari mana yang akan dipilih di antara partai berikut?' 

        Jawaban responden memilih PDIP dengan 15,7 persen. Perolehan PDIP ini mengungguli Gerindra dengan 10,2 persen, lalu PKS 9,3 persen. 

        “Tingkat keterpilihan PDIP teratas. Ini membuktikan betapa kokohnya partai ini, tidak banyak partai yang mampu menahan laju isu sensitif seperti ujaran kebencian. Apalagi berkaitan dengan identitas kultural masyarakat," kata Dedi, dalam keterangannya, Kamis, 10 Maret 2022.

        Dia menyampaikan PDIP saat ini merupakan partai mapan yang kuat. Meskipun partai berlogo banteng moncong putih itu dihadapkan dengan persoalan besar.

        Pun, ia menjelaskan, jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019 maka diketahui PDIP di Jabar punya tren peningkatan. Untuk partai lainnya mengalami penurunan. Hal ini termasuk yang unggul saat Pemilu 2019 lalu yaitu Gerindra dan PKS.

        “Terlihat jelas jika PDIP jadi satu-satunya bergerak naik di saat semua parpol di Jawa Barat menurun. Ini bisa saja karena faktor tata kelola dan kepemimpinan ketua parpolnya," tutur Dedi.

        Dia bilang PDIP Jawa Barat memiliki figur pendukung seperti Ono Surono yang merupakan Ketua DPD Jabar.

        Menurut dia, selain kepemimpinan Ono selaku Ketua PDIP Jabar, ada faktor pendukung lain. Ia menganalisa kemungkinan faktor kinerja pemerintah pusat yang didukung PDIP. Apalagi, dalam beberapa survei disebut sebagian publik puas dengan kinerja Presiden Jokowi. 

        “Telaah kami, peningkatan ini terjadi karena bertambahnya pengetahuan publik atas kinerja Presiden yang mengemuka, terutama terkait pembangunan insfrastruktur dan terus bergulirnya vaksinasi," tuturnya.

        Survei IPO ini sengaja secara khusus mengkaji persepsi publik di Jawa Barat. Margin of error dalam survei ini 2,9 persen. Lalu, akurasi data mencapai 95 persen asumsi simple random sampling.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: