Masih di Garis Depan, Zelensky Besuk Tentara Ukraina dan Anugerahi Medali
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjenguk para tentara yang terluka di rumah sakit Kyiv pada Minggu (13/3/2022). Ia pun menganugerahkan medali kepada para prajurit yang terbaring di tempat tidur rumah sakit tersebut.
Dilansir dari New York Post, foto-foto aktivitas tersebut menunjukkan presiden berbicara dengan anggota pasukannya yang menderita berbagai kondisi. Salah satu potret memperlihatkan ia berswafoto dengan seorang prajurit yang terbaring di ranjang, lantas memberikan medali.
Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina Belum Berakhir, Berikut Beberapa Sanksi Ekonomi yang Diberikan Negara Lain
Ada juga foto yang menunjukkan Zelensky mengenakan APD lengkap, termasuk masker, ketika ia berbicara dengan seorang prajurit yang terhubung ke banyak mesin medis.
Kunjungan presiden ke rumah sakit Kyiv dilakukan saat pasukan Rusia memasuki kota. Jaraknya kini hanya 24 km dari pusat kota.
Sekitar 1.300 tentara Ukraina dan 12.000 tentara Rusia gugur sejak dimulainya perang, menurut angka dari pemerintah Ukraina dan kantor berita.
Selain itu, Ukraina telah melaporkan 1.581 korban sipil, termasuk 79 anak-anak. Di antara mereka, terdapat jurnalis pemenang penghargaan Brent Renaud. Mantan kontributor New York Times itu tewas akibat serangan pasukan Rusia di dekat Kyiv, menurut kepala polisi wilayah itu pada Minggu (13/3).
Di sisi lain, Ukraina dan Rusia sama-sama mengeklaim telah membuat kemajuan besar dalam perundingan damai yang berlangsung selama akhir pekan. Inilah penilaian paling positif sejak meletus perang dan negosiasi dimulai.
"Kami pada prinsipnya tak mau kebobolan pada posisi apa pun. Rusia kini memahami hal ini. Rusia sudah mulai berbicara secara konstruktif. Saya pikir kami akan mencapai sejumlah hasil secara harfiah dalam hitungan hari," tutur negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak.
Sementara itu, negosiator Rusia Leonid Slutsky optimis kemajuan dapat tumbuh dalam beberapa hari mendatang.
"Ada kemungkinan kedua belah pihak dapat menandatangani dokumen," prediksinya, seperti yang dikutip oleh media pemerintah Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: