Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keras! Pemerintah Disenggol Soal Mafia Minyak Goreng Sama Pengamat: Jika Sudah Tau Ada, Tuntaskan!

        Keras! Pemerintah Disenggol Soal Mafia Minyak Goreng Sama Pengamat: Jika Sudah Tau Ada, Tuntaskan! Kredit Foto: Antara/Patrik Cahyo Lumintu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) terkait penyebab kelangkaan minyak goreng disaat diberlakukanya peraturan Harga Eceran Tertinggi (HET) akibat adanya kartel harus segera dituntaskan.

        Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abdul Manap Pulungan mengatakan jika memang pemerintah sudah tau adanya kartel pada minyak tentunya harus segera dituntaskan.

        Baca Juga: Komentari Harga Minyak Goreng Meroket, Ustaz Hilmi Firdausi Sampai Singgung Soal Penimbun

        "Kalau pemerintah sudah tau yang namanya siapa mafianya ya sudah berarti tuntaskan mafia itu jangan hanya dikomunikasikan," ujar Manap saat dikonfirmasi WartaEkonomi, Jumat (18/3/2022).

        Manap mengatakan, mafia ataupun kartel memang sudah menjadi rahasia umum di beberapa komoditas strategis seperti beras, cabai, bawang, gula, hingga minyak goreng. Namun sayangnya sampai dengan saat ini belum asa langkah strategis dari pemerintah maupun pihak terkait dalam upaya memberantasnya.

        "Kita si pengenya KPPU juga terlibat agar kartel-kartel ini bisa di berantas, karena kalau gini terus rakyat yang dirugikan. masa kita sebagai pengekspor CPO terbesar di dunia minyak goreng aja harus begini," ujarnya. 

        Melihat pola hilang dan kembali melonjaknya harga minyak goreng saat peraturan sudah dicabut oleh pemerintah, menurutnya akan mempermudah pemerintah dalam menjaring para kartel minyak goreng.

        Baca Juga: Polemik Minyak Goreng Kian Jadi, Gobel Sentil Pemerintah: Negara Kalah dan Gagal!

        "Kemarin ketika HET tidak dilepas itu minyaknya tidak ada di pasar, setelah HET dilepas minyaknya melimpah sekarang dengan harga yang lebih mahal artinya itu indikatornya dikatakan bahwa ada permainan mafia disitu menurut saya," jelasnya.

        Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui bahwa penetapan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng bukannya membuat stabil, malah menambah gejolak.

        Mendag Lutfi menuturkan selama memakai HET ketersediaan minyak goreng menjadi langka. Namun, setelah ditiadakan, stok menjadi bertambah.

        Baca Juga: Cuma Kecewa Soal Minyak Goreng, Susi Pudjiastuti Hajar DPR: Anda yang Paling Bertanggung Jawab!

        "Perbedaan disparitasnya (harga) tinggi sekali yang menyebabkan banyaknya orang-orang yang tadinya tidak berbuat curang, menjadi berbuat curang," kata Mendag di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/3).

        Oleh karena itu, saat ini pihaknya bersama Polri terus melakukan pengawasan untuk menindak oknum-oknum yang memainkan stok minyak goreng. Sebab, ini sangat meresahkan masyarakat.

        "Kita basmi daripada mafianya dan ini kita akan jalankan terus, ada orang-orang yang mengambil keuntungan dari sini, kita akan sikat bersama, saya sudah kerja sama dengan Kapolri," tutur Mendag Lutfi.

        Menurut Mendag Lutfi, masih terdapat potensi kecurangan dalam distribusi minyak goreng curah yang disubsidi. Kepada industri diharapkan untuk tidak menggunakan minyak goreng curah tersebut.

        "Kita akan tindak tegas dan saya katakan sekali lagi, kita akan basmi mafia yang berbuat curang, karena itu adalah milik masyarakat dan itulah bentuk perhatian pemerintah untuk rakyat," pungkasnya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: