Ngeri Juga Omongan Arief Poyuono Soal Minyak Goreng: Mendag Lutfi Cuma Mau Buang Badan!
Silang pendapat antara pernyataan Mendag RI Muhammad Lutfi dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko soal penyebab kelangkaan minyak goreng mendapat sorotan.
Minggu lalu, Mendag Lutfi mengungkapkan ada penyelundupan pasokan minyak goreng yang dilakukan oleh mafia ke luar negeri.
"Jadi, ini yang saya sebut bahwa ini perbuatan mafia yang mesti kita berantas bersama-sama," ungkap Mendag pada rapat bersama DPR, Kamis (17/3).
KSP Moeldoko pun membantah ada keterlibatan mafia di balik meroketnya harga minyak goreng.
"Tidak ada keterlibatan mafia yang sedang memainkan harga minyak goreng. Ini hanya urusan tata niaga," katanya saat berkunjung ke Mojokerto, Selasa (22/3) malam.
Menanggapi pertentangan pendapat kedua pejabat itu, politikus Gerindra Arief Poyuono pun angkat bicara.
Baca Juga: Bursa Capres 2024: Jika Anies Baswedan Nanti "Berjodoh" dengan Puan, Untung atau Buntung? Simak!
Menurutnya, alasan yang benar ialah pernyataan KSP Moeldoko. "Nah, yang bener itu Pak Moeldoko," ujar Arief.
Dia menuding bahwa Mendag Lutfi sengaja menggembar-gemborkan keterlibatan mafia untuk menyelamatkan diri.
"Mendag itu mau buang badan dengan mengatasnamakan jaringan mafia yang menyebabkan minyak goreng langka dan mahal," tutur Ketum FSP BUMN Bersatu itu.
Arief bahkan meragukan kapabilitas sang Mendag dalam menyelesaikan permasalahan minyak goreng yang hingga kini belum kunjung turun harganya.
"Memang terlihat betul, nih, Mendag zero banget kualitasnya tentang tata niaga minyak goreng," ucapnya. Dia lantas mengatakan karena ketidakmampuan sang menteri, Presiden Jokowi menjadi sasaran caci maki masyarakat yang jengkel.
"Kangmas Jokowi sebaiknya segera copot saja Mendag yang cuma bikin gaduh, tetapi kinerjanya nol gede," imbuh eks Waketum Gerindra itu.
Baca Juga: Hah? Akademisi Bisa Dapat Saingan Baru! Pawang Hujan MotoGP Mandalika Punya Teori Baru Namanya...
Arief menyebut Mendag bisa dipolisikan atas pernyataannya soal keterlibatan mafia itu lantaran menyebarkan hoaks yang sangat berbahaya bagi keamanan nasional.
"Karena bisa memancing amuk massa ke pabrik-pabrik dan retail-retail minyak goreng karena dianggap menjadi penyebab kelangkaan," ucapnya. (mcr13/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto