Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        M. Qodari: Gagasan Megawati Soal Minyak Goreng Visioner.

        M. Qodari: Gagasan Megawati Soal Minyak Goreng Visioner. Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengapresiasi usulan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Puteri agar masyarakat (ibu-ibu) tidak bergantung pada minyak goreng saat memasak, karena ada cara lain tanpa harus menggunakan minyak goreng, seperti merebus, membakar hingga mengukus makanan.

        Menurut Qodari, usulan yang disampaikan Megawati sangat visioner dari seorang pemimpin, meski usulan tersebut dikritik atau usulan itu tidak populer. 

        “Saya mengatakan justru itu komunikasi politik yang tepat yah, karena seorang pemimpin itu harus mengatakan sesuatu yang benar walau itu tidak populer. Bu Mega menunjukan komunikasi politik yang berani, dia seorang pemimpin yang punya visi yang benar,” kata M. Qodari kepada wartawan, Senin (28/3).

        Dikatakan Qodari, dalam dunia kesehatan dianjurkan untuk mengurangi masakan digoreng, karena kolesterol berbahaya bagi kesehatan.

        Untuk itu, usulan Presiden Indonesia kelima itu sangat tepat, hingga kebiasaan minyak goreng dijadikan sembako perlu dihilangkan ke depan, dan Megawati pasti memahami betul cara masak yang sehat karena dia seorang perempuan dan ibu.

        Doktor Ilmu Politik Jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menolak anggapan dari salah satu pengamat yang menilai pernyataan Megawati komunikasi yang ceroboh dan tidak sensitif pada situasi sulit masyarakat akibat krisis minyak goreng.

        “Dimana-mana semua ahli kesehatan akan mengatakan merebus itu lebih sehat dari menggoreng. Jadi memang Bu Mega itu benar dan dia (pengamat) salah menilai komunikasi Bu Mega bermasalah. Itu justru terobosan berpikir dari Bu Mega, keluar dari salah kaprah yang ada selama ini dan itu nilai relevansinya luar biasa karena Bu Mega kan seorang wanita, seorang ibu juga,” ucapnya.

        “Jadi kalau seorang ibu mengatakan itu, maka relevansinya tinggi sekali. Ingat, Ibu Mega itu seorang ketua partai tapi dia itu seorang perempuan juga. Jadi kita saatnya sudah harus berpikir bahwa minyak goreng itu jangan dijadikan sembako,” sambungnya.

        Qodari juga mendorong agar PDIP menggelar festival memasak tanpa menggunakan minyak goreng di seluruh Indonesia sesuai budaya masing-masing daerah.

        Masakan dengan cara merebus, memanggang dan mengukus banyak di Indonesia, misalnya pepes ikan di Kalimantan atau bakar ikan di Sulawesi.

        “Mendorong PDIP membuat festival masakan sehat, dimana merebus dan mengukus menjadi instrumen dalam memasak makanan yang enak dan relevan untuk masyarakat Indonesia. Justeru dalam situasi kritis itu seorang pemimpin harus mempunyai terobosan dan visi yang visioner,” jelasnya.

        Lebih jauh Qodari mengatakan, Megawati seakan mau membangun kesadaran masyarakat Indonesia bahwa tanpa minyak goreng pun bisa memasak masakan enak.

        Lanjut Qodari, usulan Megawati itu sengaja digiring oleh pihak-pihak tertentu agar terkesan negatif, karena momentumnya saat minyak goreng yang langka. Padahal, usulan tersebut sangat visioner dan tepat dari seorang pemimpin.

        “Membangun kesadaran itu momentumnya yah sekarang ini, kalau gak ada krisis minyak goreng, omongan kayak gitu gak ada gemanya, gak viral, itu kan komunikasi politik yang cerdas karena imbauan mengukus dan tidak menggoreng itu dilakukan di saat terjadi kelangkaan minyak goreng,” ungkapnya.

        Qodari juga menegaskan, usulan Megawati ini juga sebagai aksi perlawanan kepada para mafia minyak goreng di Indonesia, karena saat masyarakat memasak tanpa minyak goreng yakni merebus, mengukus dan membakar maka dipastikan para mafia itu akan bangkrut.

        “Sebetulnya Bu Mega itu sedang mengajak kita melawan para mafia minyak goreng. Mafia minyak goreng ini kan muncul akibat ketergantungan masyarakat pada minyak goreng, kalau kita tidak ketergantungan pada minyak goreng, mafia dengan sendirinya kan akan hilang terpukul mereka,” tegasnya.

        “Cara cerdas dan permanen melawan mafia minyak goreng,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: