Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amerika Tegaskan bakal Cari Cara Apa pun Agar Putin Tidak Lagi Berkuasa

        Amerika Tegaskan bakal Cari Cara Apa pun Agar Putin Tidak Lagi Berkuasa Kredit Foto: Sputnik/Mikhail Tereshchenko
        Warta Ekonomi, Washington -

        Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan tidak pernah sama sekali mengumumkan perubahan kebijakan AS terkait ucapan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak boleh dibiarkan berkuasa lagi. Mengenai komentarnya, Biden mengakui hanya mengekspresikan kemarahan moralnya.

        Komentar Biden soal Putin disampaikan saat presiden AS mengunjungi Warsawa, Polandia akhir pekan lalu. Biden menghadapi tekanan untuk berbicara tentang komentar itu setelah menimbulkan banjir pertanyaan apakah AS telah mengubah kebijakan yang mencari perubahan rezim di Moskow.

        Baca Juga: Modernisasi Aturan Pajak Aset Digital, Pemerintah Joe Biden Kurangi Defisit Anggaran Hingga USD11 M

        Namun Biden menegaskan dirinya tidak berupaya menarik ucapannya mengenai Putin tersebut.

        "Saya saat itu atau sekarang tidak sedang mengartikulasikan perubahan kebijakan. Saya mengungkapkan kemarahan moral yang saya rasakan, dan saya tidak meminta maaf," katanya kepada wartawan di Gedung Putih, Senin (28/3/2022) waktu setempat.

        Dia mengatakan, bahwa Putin tidak dapat tetap berkuasa. Pejabat pemerintah bergegas untuk mengklarifikasi setelah itu bahwa Gedung Putih tidak mengadvokasi perubahan rezim di Rusia.

        Biden pada Senin mengatakan bahwa dia akan menarik untuk mengklarifikasi pernyataan itu. Ditanya apakah pernyataan itu akan memicu tanggapan negatif dari Putin, Biden berkata, "Saya tidak peduli apa yang dia pikirkan. Dia akan melakukan apa yang akan dia lakukan."

        Kendati begitu, Biden tatap menyarankan agar Putin tidak memimpin Rusia.

        "Jika Putin melanjutkan jalurnya, dia akan menjadi paria di seluruh dunia dan siapa yang tahu akan menjadi apa dia di rumah dalam hal dukungan," kata Biden.

        Namun, Biden tidak mengesampingkan pertemuan dengan Putin. Menurutnya pertemuan kedua pemimpin tergantung pada apa yang ingin dibicarakan.

        Biden awal bulan ini menggambarkan Putin sebagai "penjahat perang" atas perannya dalam konflik di mana banyak warga sipil Ukraina tewas. Dia mengatakan, pernyataannya Sabtu dirujukan untuk audiensi Rusia.

        "Bagian terakhir dari pidato itu adalah berbicara dengan orang-orang Rusia," kata Biden.

        "Saya mengomunikasikan ini tidak hanya kepada orang-orang Rusia, tetapi seluruh dunia. Ini hanya menyatakan fakta sederhana bahwa perilaku semacam ini sama sekali tidak dapat diterima. Benar-benar tidak dapat diterima," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: