Umat Wajib Simak! Hadist Soal Tidurnya Orang Puasa Itu Ibadah, Ustaz Adi Hidayat: Palsu!
Ustaz Adi Hidayat dengan tegas mengatakan bahwa hadits yang menyebutkan bahwa tidurnya orang berpuasa adalah hadits palsu.
Pernyataan itu disampaikan UAH dalam kajiannya di akun YouTube yang dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Selasa (5/4/2022).
Baca Juga: Gak Cuma UAS Sama Khalid Basalamah, Ustaz Adi Hidayat Turut Buka Suara Soal Rokok: Tinggalkan!
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan hal itu agar umat Islam tidak lalai dan bermalas-malasan saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya tentang hakikat orang berpuasa bukan karena mengikuti perintah semata.
"Kita melaksanakan puasa bukan karena perintah ulama, pemerintah, atau guru ngaji kita menyuruh untuk berpuasa," katanya.
Namun ada poin yang harus didapatkan atau esensi yang diperoleh tentang puasa, bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga.
Jika makna puasa hanya sebatas itu, maka bukan hanya manusia yang bisa melakukannya, binatang juga bisa.
Baca Juga: Berani Betul! Sorot Tajam Megawati Soal Minyak Goreng, PA 212: Sudah Sepuh, Bentar Lagi Meninggal
"Puasa adalah cara untuk muhasabah diri, memeperbaiki diri sendiri menjadi lebih baik lagi jangan hanya tidur-tiduran saja," katanya.
Harus tetap melakukan aktivitas seperti biasanya tanpa alasan sedang berpuasa.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa tidurnya orang berpuasa adalah ibadah itu merupakan hadits palsu.
Baca Juga: Rocky Gerung Dukung Kritikan Amien Rais ke Jokowi: Australia, Amerika Sepakat Ini Megalomania
Ia menjelaskan bahwa puasa adalah moment dimana kita harus selalu introspeksi diri dari dosa yang pernah kita lakukan.
Baik itu dosa kecil maupun besar, dengan banyak beristigfar kepada Allah tujuannya adalah agar dosa yang pernah kita lakukan diampuni oleh Allah SWT.
Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan adalah Allah mengampuni dosa kita dalam seketika jika kita benar-benar meminta kepada-Nya.
Keistimewaan itu berada pada malam dan siang hari. Jika siang kita berpuasa semata-mata karena mencari Ridha Allah SWT dan malamnya menunaikan ibadah sholat tarawih bahkan Tahajud dengan niat yang sama maka dosa kita telah diampuni.
"Jadi sebagai hamba yang baik, sudah sewajarnya kita melakukan puasa dengan niat karena Allah SWT," katanya.
Baca Juga: Pecah! Buntut Pemecatan Terawan, DPR Desak IDI Dibubarkan: Cuma Organisasi...
Ditambah dengan mengisi puasa dengan kegiatan yang positif bukan dengan cara bermalas-malasan saat berpuasa, karena banyak amalan di bulan puasa yang pahalanya dilipat gandakan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: