Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        INKOPPAS Terus Berkoordinasi dengan Stakeholder untuk Stabilkan Harga Jelang Lebaran

        INKOPPAS Terus Berkoordinasi dengan Stakeholder untuk Stabilkan Harga Jelang Lebaran Kredit Foto: Inkoppas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya jelang Ramadhan memberikan instruksi bahwa harga sembako jangan sampai naik. Hal ini memberikan peringatan kepada jajaran bawahannya untuk tidak melakukan menaiki harga sembako di bulan suci Ramadhan.

        Faktanya harga sembako diawal Ramadhan 2022 terus merangkak naik tajam seiring kebutuhan masyarakat memenuhi sembako yang saat ini terus dicari. Di minggu pertama bulan Ramadhan kenaikan daging menjelang idul fitri naik, di pasaran sudah tembus harga 130.000, sebelum lebaran bisa meranjak naik sampai diperkirakan 150.000.

        Menanggapi hal tersebut, Andrian Lame Muhar, SE, Msi, Ketua Bidang Antar Lembaga Induk Koperasi Pasar (INKOPPAS), dihubungi wartawan Senin (4/4/2022) mengatakan, berharap untuk daging sapi misalnya, Pemerintah turun tangan. Menurutnya saat ini Pemerintah telah mengimpor daging kerbau India sebagai pengganti.

        "Impor daging kerbau diinisiasi oleh bulog mudah-mudahan saja, saya dapat info minggu kedua bulan april ini sudah datang kontainer daging kerbaunya, dan mudah-mudahan bisa menstabilkan harga daging," ujar Andrian Lame.

        Selain daging yang mengalami kenaikan tentu saja minyak goreng. Menurutnya untuk dapat menurunkan harga, Pemerintah dapat bekerjasama dengan banyak stakeholder. Itu juga sesuai janji Menteri Perdagangan yang akan pelan-pelan menurunkan harga, setelah berhasil mengatasi kelangkaan.

        "Mengenai minyak INKOPPAS sudah di beri kepercayaan  dan Alhamdullilah minggu kemarin, melalui kawan-kawan kita yang berada di istana Wapres dipertemukan oleh Gabungan Minyak Nabati Indonesia (Gimni), kebetulan saya langsung memimpin delegasinya beserta pengurus yang lain," Imbuh Andrian.

        Melalui pertemuan dengan Pak Bernard ketua GIMNI (Gabungan Industri Minyak Nabati Indinesia) dan beliau langsung menjanjikan membantu INKOPPAS memberikan minyak curah subsidi murah yang kapasitasnya perhari 50 ton dan nanti bisa bertambah. Sekarang INKOPPAS sedang mengajukan perizinan ke Kementrian Perindustrian  untuk mendapat izin barcodenya, kemudian nanti syarat-syarat yang di penuhi oleh beberapa produsen yang tergabung dalam Asosiasi tersebut itu akan di penuhi oleh INKOPPAS.

        "Mudah-mudahan di pertengahan bulan april ini bisa menyalurkan minyak curah bersubsidi, ke Koppas- Koppas, ke pasar-pasar kami, yang anggotanya pedagang-pedagang pasar kami khususnya buat di Jakarta, jawa tengah, di Riau, Sumatra Barat, Bengkulu,  dan Jawa Timur, itu yang mungkin kita prioritaskan pertama dulu," urai Andrian.

        Andrian juga mengungkapkan, harga minyak subsidi kalau dari produsen sekitar Rp13.320 per kg. Kemudian harga tersebut tidak boleh melebihi per kg 15.500 atau tidak boleh lebih dari 14.000 perliternya.

        "Kita sudah berdiskusi dengan GIMNI  harga tersebut eceran tertinggi tidak boleh lewat 15.500, sehingga  dari 13.320 ke 15.500 per kg adalah untuk biaya2 seperti  tranportasi, biaya gudang dan lainnya, yang penting kita tidak boleh menjual di atas 15.500,per kg tapi kita mengambil dari produsen 13.320, per kg tinggal di konversi ke liter," beber Andrian.

        Kemudian, kebutuhan seperti gula pasir sudah mulai naik tapi tidak signifikan, dari Rp12.500 menjadi Rp13.000. Untuk menurunkan kembali, INKOPPAS berkomunikasI dengan Asosiasi petani tebu.

        "Mereka bilang bulan juni ini Insya Allah akan panen sehingga nanti bahan dasar gula akan di olah menjadi GKP (Gula Kristal Putih) bisa berjalan dengan baik," ujar Andrian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: