- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Ekonomi Masyarakat Belum Pulih, Pengamat: Pemerintah Tidak Bisa Kurangi BBM Subsidi
Wacana yang digulirkan oleh pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Pertalite dirasa akan menambah beban masyarakat.
Direktur Eksekutif BUMN Institue Achmad Yunus menilai pemerintah harus hadir dalam kondisi masyarakat yang belum pulih seutuhnya setelah menghadapi Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pemerintah Tebar Wacana Kenaikan Harga Pertalite, Pengamat: Sangat Ironis
"Subsidi untuk BBM tidak bisa dikurangi atau dicabut saat ini, karena masyarakat sedang susah dan belum pulih pascapandemi," ujar Yunus saat dikonfirmasi WartaEkonomi, Jumat (8/4/2022).
Yunus mengatakan, saat ini rakyat sudah tidak memiliki pilihan dengan kondisi BBM naik, ditambah lagi dengan dampak pandemi yang masih belum hilang dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Pasalnya pandemi yang melanda sejak Maret 2020 tersebut menyebabkan angka pengangguran yang cukup tinggi.
"Sehingga beban rakyat luar biasa apalagi jika ditambah beban naiknya harga Pertalite," ujarnya.
Lanjutnya, jika memang pemerintah bersikeras untuk menaikkan harga Pertalite maka akan berpotensi menyebabkan inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat.
Baca Juga: Wacana Kenaikan Harga Pertalite, Pengamat: Pemerintah Tidak Punya Empati dan Ingkar Janji!
"Sekarang semua harga BBM tinggi termasuk angkutan umum gak ada pilihan BBM murah. Sekarang antrean Pertalite dan solar di daerah sudah mengular," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: