Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Komitmen Pemerintah dalam Menciptakan Ekosistem Pengembangan Ekonomi Digital

        Komitmen Pemerintah dalam Menciptakan Ekosistem Pengembangan Ekonomi Digital Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

        Menurutnya, berbagai potensi yang dimiliki Indonesia dapat memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital. Pada tahun 2021, nilai transaksi e-commerce Indonesia berhasil mencapai Rp401,25 triliun dengan volume transaksi sebesar 1,73 miliar.

        Baca Juga: Peluang Ekonomi Digital Harus Diimbangi Kualitas Layanan Internet dan Keamanan Data

        "Ekonomi digital di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, nilai ekonominya di tahun 2021 tercatat sekitar US$70 miliar dan diperkirakan mampu mencapai US6 miliar pada tahun 2025," ungkap Menko Airlangga dalam siaran persnya, pada Senin (11/4/2022).

        Untuk mewujudkannya, Pemerintah telah mempersiapkan kerangka pengembangan ekonomi digital 2021-2030. Airlangga juga menambahkan, adanya pengembangan ekonomi digital menjadi salah satu strategi utama transformasi ekonomi Indonesia dan ditujukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

        "Kerangka ini akan menjadi guideline dalam mewujudkan visi menjadi kekuatan ekonomi digital yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terhubung, dan berkelanjutan," ujar Airlangga.

        Tren positif perkembangan ekonomi digital ini sejalan dengan perkembangan investasi. Hasil studi Google, Temasek, Bain & Company (2021) menunjukan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang Q1-2021 mencapai US$4,7 miliar dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.

        "Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura," kata Airlangga.

        Di sisi lain, Pemerintah juga turut mendukung kemajuan industri digital agar dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif. Peraturan tentang saham dengan hak suara multipel (multiple voting shares) yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun lalu membuka peluang bagi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan startup lainnya untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) di Indonesia.

        "Dengan adanya IPO GoTo diharapkan lebih banyak investor terpengaruh dengan perkembangan industri digital Indonesia sehingga menarik investasi masuk ke perusahaan-perusahaan rintisan Indonesia. IPO GoTo juga diharapkan dapat mendorong lebih banyak investor ritel baru, terutama di kalangan anak muda untuk berinvestasi di pasar modal dan menjadi bagian dari pertumbuhan pesat industri digital," kata Airlangga.

        GoTo sebagai salah satu startup Indonesia telah tumbuh menjadi decacorn pertama Indonesia. IPO merupakan langkah awal yang baik bagi GoTo untuk meningkatkan kontribusi dan melanjutkan transformasi menjadi perusahaan teknologi terdepan yang mampu bersaing dengan perusahaan raksasa teknologi asing.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: