Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geruduk Opung Luhut, Rocky Gerung Klaim Mahasiswa UI Berhasil Kuliti Seorang Pejabat yang Berbohong

        Geruduk Opung Luhut, Rocky Gerung Klaim Mahasiswa UI Berhasil Kuliti Seorang Pejabat yang Berbohong Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gejolak politik di Indonesia terasa memanas akhir-akhir ini. Bukannya tanpa alasan, beberapa masalah memang sudah menyangkut hajat hidup orang banyak.

        Salah satu gejolak yang ada di masyarakat adalah munculnya wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden atau 3 periode yang dimainkan oleh sejumlah elite di lingkaran kekuasaan Presiden Jokowi.

        Sebagai contoh ada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam satu kesempatan berani terbuka mengklaim Big Data yang menurutnya berisikan pendukung penundaan pemilu.

        Inilah yang diresahkan oleh masyarakat bahkan berujung aksi mahasiswa pada 11 april kemarin. Khusus klaim big data penundaan pemilu, Luhut sebagai aktor utama mendapat “todongan” dari mahasiswa saat berkunjung ke Universitas Indonesia (UI) yang akhirnya melakukan adu mulut singkat yang intinya Luhut menolak mengabulkan “todongan” mahasiswa.

        Mengenai hal ini, pengamat politik Rocky Gerung mengutarakan pendapatnya.

        Lewat video akun youtube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menjelaskan bahwa mahasiswa UI berhasil menguak kebohongan seorang pejabat publik.

        “Itu Percakapan yang menunjukkan mahasiswa UI berhasil menguliti seorang pejabat yang berbohong,” jelas Rocky dalam akun youtube miliknya, dikutip Rabu (13/4/22).

        Baca Juga: Kena “Todong” Mahasiswa UI Soal Big Data, Rocky Gerung Sebut Opung Luhut Gugup: Dia Tidak Menyangka!

        “Ngelesnya” Luhut saat beradu argumen dengan Mahasiswa dianggap Rocky sebagai sebuah indikasi kebohongan yang pejabat publik lakukan.

        Menurut Rocky, penjelasan atau keterbukaan Luhut mengenai klaimnya soal Big Data penundaan pemilu perlu disampaikan ke publik termasuk mahasiswa, hal ini karena Luhut adalah seorang pejabat publik.

        “Kan pertanyaan mahasiswa konkret bahwa Anda adalah pejabat publik berati hak publik mengetahui sumber ucapan Anda,” jelas Rocky.

        Rocky kembali menegaskan bahwa publik termasuk mahasiswa berhak tahu apa yang menjadi dasar seorang Luhut membawa narasi “menghebohkan” soal tunda pemilu karena dijamin oleh undang-undang keterbukaan informasi.

        Baca Juga: Ade Armando Bonyok Sampai Celananya Lepas, Rocky Gerung Singgung Cokro TV: Saya Berkali-kali…

        Momen yang mana Luhut ada di universitas, menurut Rocky harusnya bisa Luhut manfaatkan untuk memberhentikan kegaduhan yang ada hasil dari klaim big data yang dia “teriakan”.

        “Okay saya punya big data dan ini adalah universitas dan universitas adalah sumber metodologi karena itu saya akan buka di universitas supaya diperiksa metodologi dari big data itu, kan mestinya begitu,” tegas Rocky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: