Kisah Perusahaan Raksasa: Satu yang Tertua, Bank of Montreal Catat Perbankan Terbesar di Kanada

Bank of Montreal, salah satu bank terbesar di Amerika Utara yang berbasis di Montreal, Kanada. Perbankan ini masuk dalam deretan perusahaan raksasa Fortune Global 500 dengan total pendapatan 29,16 miliar dolar AS pada 2020. 

Bank of Montreal adalah bank investasi multinasional Kanada dan perusahaan jasa keuangan. Salah satu dari Lima bank Besar di Kanada, ini adalah bank terbesar keempat di Kanada berdasarkan kapitalisasi pasar dan aset, dan salah satu dari sepuluh bank terbesar di Amerika Utara. Perusahaan ini umumnya dikenal dengan singkatan BMO.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: BUMN Pencetak Baja Shougang Group Torehkan Prestasi Apik di China

Bank ini didirikan pada tanggal 23 Juni 1817, ketika sekelompok pedagang menandatangani Anggaran Dasar, secara resmi menciptakan "Bank Montreal". Penandatangan dokumen dilakukan oleh Robert Armour, John C. Bush, Austin Cuvillier, George Garden, Horatio Gates, James Leslie, George Moffatt, John Richardson, dan Thomas A. Turner. Bank pertama kali berlokasi di sebuah kamar yang disewa di Rue Saint-Paul, Montreal, sebelum pindah ke gedung permanennya di Rue Saint-Paul pada tahun 1818. 

Pada tahun yang sama, bank membuka cabang pertamanya di Kota Quebec; dan beberapa kantor di Kanada Atas, termasuk Amherstburg, Kingston, Perth, dan York (sekarang Toronto). Bank juga membuka kantor permanen asing pertamanya pada tahun 1818, membuka kantor di Willam Street di New York City.

Pada pergantian abad, Bank of Montreal memulai akuisisi yang akan menjadikannya bank terbesar di Kanada dengan pecahnya Perang Dunia I. Ini meningkatkan posisinya di Provinsi Maritim dan Quebec utara dengan mengakuisisi Exchange Bank of Yarmouth, Bank Rakyat Halifax, dan Bank Rakyat New Brunswick. Pada tahun 1906, ia membeli Bank of Ontario yang bangkrut.

Pada tahun 1914, Bank of Montreal memiliki aset 260 juta dolar Kanada, 179 kantor, dan 1.650 karyawan. Hampir setengah dari sebagian besar tenaga kerja laki-lakinya terdaftar di militer pada saat pecahnya perang, tetapi mempekerjakan perempuan dalam jumlah besar menutupi kerugian tersebut. 

Faktanya, perang memiliki efek yang agak menguntungkan pada keuangan bank karena penjualan obligasi perang, yang cukup populer. Perang Dunia I juga menandai berakhirnya peran pasar London sebagai sumber utama pendanaan eksternal pemerintah Kanada, karena pasar sekuritas London ditutup untuk penerbitan asing dari tahun 1914 hingga 1918, dan Bank of Montreal serta pemerintah mulai mengambangkan obligasi mereka. masalah di New York.

Kinerja keuangannya semakin terkikis oleh program komputerisasi yang mahal tetapi perlu. Prosedur akuntansi Bank of Montreal tampaknya tidak banyak berubah sejak zaman pena bulu; ketika CEO Fred McNeil menduduki jabatannya pada tahun 1968, dia meminta salinan anggaran departemen kepada eksekutif departemen personalia dan eksekutif itu menjawab: "Anggaran? Tidak ada yang pernah meminta kami untuk menyiapkannya."

Ke dalam keadaan ini melangkah William Mulholland, yang ditunjuk sebagai CEO pada tahun 1975, ketika McNeil menjadi ketua. Mulholland adalah orang Amerika. Sebelumnya menjadi mitra di bank investasi terkemuka Morgan Stanley, pada tahun 1969 ia diangkat sebagai presiden Brinco Limited, sebuah perusahaan pertambangan Kanada. 

Setelah mengambil posisi teratas di Bank of Montreal, dia menghindari kontroversi mengenai seorang Amerika yang memimpin salah satu bank terbesar Kanada dengan berjanji untuk mempertimbangkan mengadopsi kewarganegaraan Kanada.

Kembali di Kanada, Bank of Montreal mengusulkan merger raksasa yang akan menjadikannya bank terbesar di Kanada. Idenya adalah agar Bank of Montreal bergabung dengan saingannya Royal Bank of Canada.

Pada saat yang sama, dua bank terkemuka Kanada lainnya, Canadian Imperial Bank of Commerce dan Toronto-Dominion Bank, juga mengusulkan penggabungan. Ini akan membuat dua bank yang baru bergabung itu mengendalikan sekitar 70 persen perbankan Kanada.

Bank of Montreal berpendapat bahwa konsolidasi akan membantu melindungi konsumen Kanada. Bank-bank Kanada yang baru diperbesar akan mampu bersaing dengan sukses dengan bank-bank raksasa Amerika yang semakin merambah wilayah Kanada.

Jika Royal dan Bank of Montreal bergabung, bank baru tersebut akan menjadi salah satu dari 25 bank teratas secara global, sehingga akan lebih mampu bersaing di seluruh dunia. Tetapi pemerintah Kanada menolak keras kesepakatan itu. Pada bulan Desember 1998, menteri keuangan Kanada memutuskan bahwa merger tidak dapat dilakukan, dengan alasan "konsentrasi kekuatan ekonomi yang tidak dapat diterima di tangan bank-bank yang lebih sedikit dan sangat besar."

Bank of Montreal merasa kecewa dengan kemunduran tersebut, namun masih menemukan cara untuk meningkatkan bisnisnya, baik di Kanada maupun di luar negeri.

Segera dua calon mitra merger, Bank of Montreal dan Royal Bank of Canada, mengusulkan kesepakatan yang berbeda. Dalam usaha patungan, mereka akan menjalankan perusahaan pemrosesan kartu kredit, atau yang disebut sebagai pengakuisisi pedagang, yang disebut Moneris Solutions Corp. Undang-undang Kanada mewajibkan bank untuk menangani hanya satu kartu kredit. 

Bank of Montreal adalah bank MasterCard terkemuka, tetapi tidak diizinkan untuk mengeluarkan kartu Visa. Untuk memproses simpanan kartu kredit merchant, pihak bank harus melalui proses yang rumit dalam memilah dan mengirimkan slip Visa ke tempat lain. 

Kedua bank meminta izin pemerintah untuk menggabungkan layanan mereka dan meluncurkan Moneris pada bulan Desember 2000. Perusahaan mengharapkan untuk memproses 30 persen dari semua transaksi kartu kredit Kanada. 330.000 kliennya menjadikannya perusahaan pemrosesan kartu kredit terbesar di Kanada dan nomor lima di Amerika Utara.

Pada tahun 2001, Harris Bank memiliki 140 cabang dan aset sekitar 6 miliar dolar. Itu terus biaya akuisisi, membeli First National Bank of Joliet pada tahun 2000, serta Village Bank of Naples, Florida, dan Century Bank, di Scottsdale, Arizona. 

Bank of Montreal mengumumkan tujuan baru untuk anak perusahaannya di AS pada tahun 2001, yang berfokus pada pasar perkotaan teratas. Ini berarti bank sedang mencari target pengambilalihan di Texas; California; Atlanta, Georgia; dan Florida, serta di kota-kota di Midwest. 

Antara 1999 dan 2001, Bank of Montreal membuat enam akuisisi di AS, yang berakhir tahun 2001 dengan pembelian besar-besaran CSFBdirect Inc. Ini adalah anak perusahaan dari Credit Suisse First Boston, dengan basis klien besar dari investor individu yang makmur. 

Pembelian tersebut digabungkan dengan layanan manajemen kekayaan yang ditawarkan oleh anak perusahaan pialang Nesbitt Burns Bank of Montreal dan layanan investasi Harris Bank. Bank menggabungkan operasi ini di bawah divisi Grup Klien Pribadi, yang mengelola sekitar 149 miliar dolar total aset pada Oktober 2001.