Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Xi Jinping Usulkan Inisiatif Keamanan Global untuk Menentang Mentalitas Perang Dingin

        Xi Jinping Usulkan Inisiatif Keamanan Global untuk Menentang Mentalitas Perang Dingin Kredit Foto: Instagram/Xi Jinping
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Presiden China Xi Jinping mengusulkan Prakarsa Keamanan Global (GSI) yang menekankan visi bersama menentang mentalitas Perang Dingin. Hal itu disampaikannya saat membuka Forum Boao secara daring dari Beijing, Kamis (21/4/2022).

        "GSI ini meneguhkan berkomitmen pada visi keamanan bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia," kata Xi.

        Baca Juga: Pangeran MBS dan Xi Jinping Bercakap-cakap Lewat Telepon, Xinjiang pun Disinggung

        Menurut Xi, gagasan itu untuk menentang mentalitas Perang Dingin dan unilateralisme. GSI juga tak sepakat dengan blok konfrontasi politik.

        "Prakarsa ini juga menentang pihak tertentu yang berambisi memaksakan sistem keamanannya terhadap pihak lain, penyalahgunaan sanksi sepihak, standar ganda, dan mendukung semua upaya penyelesaian krisis secara damai," ujar pucuk pimpinan tertinggi Partai Komunis China (CPC) itu.

        China selama ini menentang sanksi sepihak terhadap Rusia sebagai konsekuensi dari konflik militer dengan Ukraina. Negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu juga menentang rencana perluasan keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hingga mengarah ke timur yang dianggap oleh China sebagai akar masalah dari konflik Rusia-Ukraina.

        Yang terbaru, China telah menandatangani kesepakatan kerja sama keamanan bersama Kepulauan Solomon yang pernah mengalami kerusuhan menjelang akhir 2021. Forum Boao merupakan konferensi tahunan Asia yang digelar di Provinsi Hainan, China.

        "GSI ini menjunjung tinggi multilateralisme sejati. Prakarsa ini terbuka bagi dunia dan menyambut partisipasi semua negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin dalam pengarahan pers di Beijing, Kamis (21/4/2022) sore.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: