Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Terpilih sebagai Negara Praktik Baik Program Migrasi Internasional

        Indonesia Terpilih sebagai Negara Praktik Baik Program Migrasi Internasional Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia terpilih menjadi salah satu dari ratusan negara anggota PBB untuk di-approve menjadi negara Praktik Baik atau Repository of Practices pada United Nations Migration Network Hub.

        Hal itu dikatakan oleh Dirjen Binapenta Kemenaker, Suhartono bahwa United Migration Network Hub adalah platform virtual yang disediakan bagi pemerintah, pemangku kepentingan, dan pakar untuk mengakses dan berbagi informasi dan layanan terkait migrasi.

        Suhartono mengatakan hubungan ini bertujuan untuk mendukung negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam implementasi, tindak lanjut, dan tinjauan implementasi Global Compact for Migration (GCM), dan bertujuan sebagai pusat informasi bukti, praktik, dan inisiatif yang ada. 

        Baca Juga: Kemenlu Tunjuk Duta Besar Indonesia, Jalin Kerja Sama dengan Kanada

        "Integrasi LTSA -MRC yang responsif gender dari Indonesia masuk menjadi salah satu praktik baik pada UN Network Migration. Ini kabar menggembirakan untuk kita semua dan saya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam program integrasi LTSA-MRC, " kata Suhartono, Sabtu (30/4).

        Menurut Suhartono, kerja sama Kemenaker-ILO melalui program Safe and Fair, telah mengintegrasikan layanan responsif gender dari Migrant Worker Resource Center (MRC) dengan Layanan Terpadu Satu Atap Pemerintah (LTSA).

        “Dengan LTSA responsif gender ini menjadi salah satu praktik pada United Nations Migration Network Hub," pungkasnya.

        Sebagai percontohan, kata dia, LTSA-MRC ini, telah dilaksanakan selama dua tahun di Kabupaten Cirebon, Tulungagung, Blitar, dan Lampung Timur melaui program yang berjalan hingga saat ini adalah tersedianya layanan dan manajemen berbasis desa.

        "Tujuan program LTSA responsif gender yakni untuk meningkatkan layanan sekaligus mempromosikan migrasi yang aman, adil, mengurangi risiko kekerasan terhadap pekerja migran perempuan dan perdagangan orang, " kata Suhartono.

        Sementara itu, Rendra Setiawan selaku Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menambahkan pogram kerja sama ini masuk dalam kategori praktik inovatif dan praktik baik. Hal ini dikarenakan praktik ini merupakan kali pertama di Indonesia.

        Sebagai tambahan informasi, program ini yakni layanan dukungan kepada perempuan pekerja migran diberikan di bawah satu atap dan satu koordinasi, bersama-sama oleh berbagai pemangku kepentingan baik itu dari unsur Pemerintah, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Women Crisis Center dan Organisasi Perempuan seperti Solidaritas Perempuan Sebay Lampung, Koalisi Wanita Indonesia dan WCC Mawar Balqis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: