Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Deputi Analisis Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat (PD), Syahrial Nasution menyebut, Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki dua modal untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Pertama, Ketum @PDemokrat pemilik 54 kursi di Senayan. Kedua, elektabilitasnya cukup memadai untuk membuat perikatan. Ditambah beberapa nilai lebih lainnya. Ruang komunikasi para ketum Parpol dengan Mas AHY juga lebih mudah dikerucutkan," ucap Syahrial dikutip dari akun twitternya @Syahrial_nst, Senin (9/5/2022).
Baca Juga: Mohon Maaf Pak Prabowo, Manuver Anda Disebut Sia-Sia Gegara Gabung ke Jokowi
Syahrial mengatakan, sebagai Ketum termuda pemilik kursi di parlemen, AHY tidak sedikitpun memiliki hambatan komunikasi dengan Ketum parpol lainnya.
"Ditambah lagi beberapa lembaga survei ternama selalu menempatkan posisi elektabilitas AHY dilima besar. Baik di survei nasional maupun ketum Parpol," katanya.
Menurut Syahrial, apabila AHY dipasangkan dengan PDIP yang perolehan suaranya cukup melenggang sendiri atau dengan Gerindra dan Golkar lewat paket duet koalisi.
"Skenario ini selain cukup syarat untuk AHY maju, juga berpeluang menang pada Pilpres 2024," ujarnya.
Skenario berikutnya, tambah Syahrial, PD juga bisa membentuk koalisi dengan partai Nasdem, PKB, PKS, PAN dan PPP. Untuk membuat paket suara 20 persen agar bisa mengusung calon pada Pilpres 2024.
"Lagi-lagi dengan modal suara dan elektabilitas, Demokrat hanya akan mengajukan Mas AHY. Supaya menang, perlu diskusi yang cermat," jelasnya.
Baca Juga: Ramai Soal Deddy Corbuzier Undang Pasangan LGBT, Eh Said Didu Singgung Soal Kekuasaan
Dia berpandangan, koalisi lebih dari dua Parpol untuk menang, penuh tantangan dan kesabaran. Selain perlu hitungan cermat juga butuh kebijaksanaan.
"Apapun kondisinya, baiknya kebijaksanaan itu didasari perolehan suara dan elektabilitas, maka komunikasi jadi lebih enjoy dan AHY mampu membuatnya enjoy calon dari @PDemokrat satu-satunya adalah Mas AHY. Sudah clear," tutupnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar