Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga 'Gorden DPR' Dinilai Terlalu Mahal, Arief Poyuono Blak-blakan: Ini Pasti...

        Harga 'Gorden DPR' Dinilai Terlalu Mahal, Arief Poyuono Blak-blakan: Ini Pasti... Kredit Foto: Twitter/Arief Poyuono
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Gerindra Arief Poyuono menilai harga gorden rumah dinas DPR diduga terkena markup alias penggelembungan biaya.

        Sebab, Arief curiga dengan mahalnya harga gorden rumah dinas yang mencapai Rp 43,6 miliar.

        “Ini pasti di-markup kalau harga sebesar itu,” ucap Arief dilasir dari GenPI.co, Selasa (10/5).

        Anak buah Prabowo Subianto itu pun meminta para anggota partai politik untuk tidak menggunakan gorden mahal tersebut.

        “Bagi parpol yang memang berempati dengan keadaan rakyat saat ini sebaiknya jangan mengizinkan kadernya di parlemen memasang gorden super mahal untuk rumah dinas,” ungkapnya.

        Baca Juga: Modal Foto Editan, Ruhut Sindir Anies Baswedan, Eh Malah Disindir Balik, Simak!

        Arief juga meminta para anggota DPR RI untuk tidak pasang gorden mahal.

        “Ya, mbok, anggota DPR itu sadar gitu. Rakyat lagi pada susah, lho. Pasang gorden di rumah dinas, kok, mahal banget,” katanya.

        Seperti yang diketahui, tender gorden rumah dinas DPR dimenangkan oleh perusahaan IT dengan menawarkan harga Rp 43,5 miliar atau Rp 80-90 juta per rumah.

        Pergantian gorden tersebut untuk rumah dinas DPR RI yang berada di Kalibata, Jakarta Selatan.

        Namun, yang menjadi janggal adalah ketika 49 peserta tender tersisa hanya 3 perusahaan.

        Baca Juga: Ahok Disebut Gagal Pimpin Jakarta, Omongan Refly Harun Mendalam, Nama Anies Baswedan Disebut, Simak!

        Dari ketiga perusahaan tersebut, yang memenangkan tender adalah perusahaan yang menawarkan nilai lebih tinggi.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: