Penyedia layanan ekspres internasional terkemuka di dunia, DHL Express telah memperkenalkan dua mobil van listrik (e-van) di Indonesia, sebagai bagian dari upayanya untuk membantu memenuhi tujuan Deutsche Post DHL Group dalam rangka mengurangi semua emisi terkait logistik dan mempromosikan green-logistic.
Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia, Ahmad Mohamad, mengatakan kendaraan listrik baru ini dapat menempuh jarak hingga 150 km dan membawa beban hingga 4,8 m3.
Baca Juga: Investasi Rp400 Miliar, DHL Supply Chain Membuka Fasilitas Baru di Indonesia
"Armada baru ini akan diterjunkan untuk mengantarkan kiriman di kawasan Pusat Area Bisnis (CBD) di Jakarta," kata Ahmad dalam keterangan resminya, Rabu (11/5/2022).
Selain mengurangi emisi karbon dibandingkan dengan kendaraan komersial konvensional, e-van ini juga ditenagai oleh baterai lithium iron phosphate, yang lebih aman dan tidak bising saat digunakan.
Baca Juga: Efek Pembangunan Infrastruktur, Erick Klaim Angkutan Logistik Melonjak 116%
"Kami berharap dapat menjalankan peran dan berkontribusi secara berarti untuk tujuan bersama dalam membatasi pemanasan global hingga dua derajat Celcius," ujarnya.
Selain itu, DHL Express juga ingin memimpin dan memberi contoh dengan menjadikan logistik sebagai bagian dari aksi ramah lingkungan.
"Kendaraan listrik DHL Express memperkuat komitmen kami terhadap tujuan tanpa emisi serta untuk mencapai operasi yang lebih berkelanjutan," ungkapnya.
"Kami akan terus memperluas armada listrik kami ke kota-kota lain, dan berinvestasi dalam solusi rendah karbon lainnya, seperti truk listrik dan panel surya pada fasilitas kami di seluruh Indonesia," sambungnya.
Baca Juga: Urai Kepadatan Arus Balik di Ketapang, Kendaraan Logistik Dialihkan ke Pelabuhan Jangkar Jatim
Sebelumnya, pada 2021 lalu, DHL Express Indonesia memperkenalkan inisiatif hijau dengan penambahan enam sepeda motor listrik untuk memperkuat armadanya di Jakarta dan Surabaya.
Sepeda motor listrik tersebut akan membantu kurir menjadi lebih efisien dalam penjemputan dan pengantaran kiriman, karena kelincahan kendaraan menghindari masalah seputar kemacetan lalu lintas sekaligus mengurangi emisi karbon.
Baca Juga: Simak Review Tingkat Kerumitan Logistik dan Stabilitas Pasokan Sembako, Begini Hasilnya...
Berdasarkan laporan transparansi iklim tahun 2020, sektor transportasi menyumbang hampir 27% dari total emisi karbon di Indonesia. Mengingat logistik sebagai tulang punggung perekonomian, sektor ini memiliki tanggung jawab dan peran dalam mengurangi jejak karbon.
Seperti halnya yang diumumkan dalam Sustainability Roadmap, Deutsche Post DHL Group akan menginvestasikan 7 miliar EURO hingga 2030 dalam upaya pengurangan CO2, termasuk perluasan armada kendaraan listrik tanpa Emisi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: