Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Bicara Soal Harga BBM Negara Lain dan Indonesia, Said Didu: Bandingin Juga Ekonomi Rakyatnya!

        Jokowi Bicara Soal Harga BBM Negara Lain dan Indonesia, Said Didu: Bandingin Juga Ekonomi Rakyatnya! Kredit Foto: Instagram/Said Didu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo membandingkan harga bahan bakar minyak (BBM) antara Indonesia dengan negara lain seperti Jerman, Thailand, Singapura dan Amerika Serikat.

        Menurutnya harga minyak di Indonesia cukup stabil karena pemerintah mampu menekan kenaikan harga di kala harga minyak dunia naik.

        Baca Juga: Ramai Dibela Soal Singapura, Omongan UAS Terngiang Lagi: Yang Mengejek Islam Biasanya Keturunan PKI!

        “Saya lihat misalnya di Jerman, bensin sudah Rp 31 ribu, sudah hampir dua kali lipat. Di Singapura Rp32 ribu, Thailand Rp 20.800, (harga) ini kalau saya rupiahkan. Di Amerika Rp 18 ribu kurang lebih. Kita masih Rp7.650 (Pertalite),” ujarnya Sabtu, (21/5/2022).

        Menurutnya, harga BBM di Indonesia patut disyukuri termasuk harga pertalite. Namun kata dia, jika harga minyak dunia terus meningkat, APBN juga perlu diperhatikan.

        “Yang namanya Pertalite ini, kita tahan-tahan betul agar tidak naik dan harganya tetap di angka Rp7.650 (per liter),” ucap Jokowi.

        Menanggapi hal itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mengatakan, dalam membandingkan harga, Jokowi harus melihat kondisi negara tersebut.

        “Bpk Presiden yth, kalau membandingkan harga antar negara hrs badingkan juga kemampuan ekonomi rakyatnya,” tulis Said dalam akun sosial medianya, Senin, (22/5/2022).

        Dia membeberkan pendapatan Singapura per kapita 13 kali lipat dibandingkan dengan Indonesia.

        Baca Juga: Kebijakan Jokowi Izinkan Lagi Ekspor Minyak Goreng Tuai Pujian, Eh Roy Suryo Bilang Begini

        “UMR Singapura 10 kali lbh besar dg UMR Indonesia, pendapatan perkapita Singapura 13 kali lipat dan di Singapura tdk ada petralite. Petralite kita disubsidi pertamina. Jelas ?,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: