Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cetak Kredit Tertinggi, Bank Mandiri Pede Kredit Perbankan Tumbuh 7,5% di 2022

        Cetak Kredit Tertinggi, Bank Mandiri Pede Kredit Perbankan Tumbuh 7,5% di 2022 Kredit Foto: Bank Mandiri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kredit perbankan nasional pada Februari 2022 mencetak pertumbuhan tertinggi dalam 23 bulan terakhir. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) terbaru, kredit perbankan pada Februari 2022 tumbuh sebesar 6,3% year-over-year (yoy), dengan nilai total kredit sebesar Rp5.762,4 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut merupakan yang tertinggi sejak April 2020. Secara month-over-month (mom), kredit pada Februari 2022 meningkat sebesar 0,9%, membaik dibandingkan Januari 2022 yang terkontraksi sebesar -1,0% mom.

        Berdasarkan keterangan pers Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit pada Maret 2022 masih tumbuh lebih tinggi lagi sebesar 6,7% yoy, namun belum terdapat uraian detail terkait kinerja kredit bulan Maret 2022 tersebut.

        Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani mengatakan, kredit kembali tumbuh positif sejak Juni 2021 dan terus terakselerasi setelah mengalami kontraksi berturut-turut sejak Oktober 2020. Baca Juga: Didorong Sektor Manufaktur, Kredit Perbankan Melesat Tinggi di April 2022

        Menurutnya, tren peningkatan pertumbuhan kredit perbankan masih akan berlanjut pada tahun 2022 seiring pemulihan ekonomi. Penurunan kasus COVID-19 yang signifikan dan tetap terkendali pasca libur Lebaran, disertai akselerasi program vaksinasi nasional akan memperkuat keyakinan konsumen dan meningkatkan mobilitas masyarakat untuk menggerakkan perekonomian lebih cepat.

        "Aktivitas ekonomi yang meningkat akan mendorong permintaan kredit lebih tinggi ke depan, terutama untuk ekspansi bisnis dan memenuhi biaya operasional perusahaan yang kembali berjalan normal. Kami memperkirakan kredit perbankan tahun ini akan tumbuh sebesar 7,5%," ujarnya di Jakarta, Jumat (27/5/2022).

        Dia membeberkan, pada Februari 2022, pertumbuhan kredit lapangan usaha dan kredit konsumsi meningkat. Secara total, kredit lapangan usaha tumbuh lebih tinggi pada Februari 2022 yaitu sebesar 6,8% yoy, dibandingkan Januari 2022 yang tumbuh 6,1% yoy.

        "Penyaluran kredit ke sektor-sektor utama lapangan usaha tumbuh meningkat, yaitu sektor perdagangan besar dan eceran (5,9% yoy Februari 2022 vs. 4,2% yoy Januari 2022); industri pengolahan (9,2% yoy Februari 2022 vs. 9,0% yoy Januari 2022); pertanian, perburuan dan kehutanan (8,6% yoy Februari 2022 vs. 8,1% yoy Januari 2022); dan konstruksi (1,3% yoy Februari 2022 vs. 0,7% yoy Januari 2022)," jelasnya.

        Sementara itu, pertumbuhan kredit sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi melambat dari 11,1% yoy pada Januari 2022 menjadi 8,8% yoy pada Februari 2022. Baca Juga: Manjain Nasabah, Fitur Investasi Kini Hadir di Livin’ by Mandiri

        Sebagai tambahan, pertumbuhan kredit sektor real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan meneruskan tren pertumbuhan positif sejak Desember 2021 dan terakselerasi hingga 3,4% yoy pada Februari 2022 (vs. 2,6% yoy Januari 2022). Sebaliknya, pertumbuhan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial terkontraksi lebih dalam (-2,3% yoy Februari 2022 vs. -1,1% yoy Januari 2022) setelah sempat tumbuh positif pada Desember 2021 (0,9% yoy). 

        Sementara itu, kredit konsumsi secara total juga tumbuh lebih tinggi, yaitu dari 5,8% yoy pada Januari 2022 menjadi 6,1% yoy pada Februari 2022. Sebagian besar kredit konsumtif tumbuh membaik. Pada Februari 2022 kredit untuk pemilikan rumah tinggal dan pemilikan flat/apartemen tumbuh lebih tinggi dibandingkan Januari 2022, yaitu dari 9,9% yoy menjadi 10,1% yoy dan dari 13,8% yoy menjadi 13,9% yoy.

        Pertumbuhan kredit untuk pemilikan kendaraan bermotor membaik meskipun masih tumbuh negatif sebesar -0,9% yoy pada Februari 2022 (vs. -3,1% yoy Januari 2022), sedangkan pertumbuhan kredit untuk pemilikan ruko atau rukan terkontraksi lebih dalam sebesar -4,0% yoy pada Februari 2022 dari bulan sebelumnya yang sebesar -3,8% yoy.

        Adapun kualitas kredit membaik pada Februari 2022. Non Performing Loan (NPL) per Februari 2022 tercatat sebesar 3,08%, sedikit menurun dibandingkan Januari 2022 yang sebesar 3,10%. Perbaikan kualitas kredit terjadi pada kredit sektor lapangan usaha dengan NPL yang menurun dari 3,63% pada Januari 2022 menjadi 3,60% pada Februari 2022. Sebagai tambahan, NPL tertinggi pada Februari 2022 pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (6,46%), diikuti sektor perikanan (6,13%) dan industri pengolahan (5,08%). Baca Juga: Jadi Favorit, Transfer BI-Fast di Bank Mandiri Tembus 35 Juta Transaksi

        Sementara itu, NPL kelompok kredit rumah tangga sedikit meningkat dari 1,84% pada Januari 2022 menjadi 1,85% pada Februari 2022. NPL tertinggi kredit rumah tangga per Februari 2022 masih terjadi di kelompok kredit pemilikan ruko atau rukan 4,83%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: