Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Deretan Pemimpin Wanita ini Mampu Bawa Perusahaan Lolos dari Jebakan Pandemi

        Deretan Pemimpin Wanita ini Mampu Bawa Perusahaan Lolos dari Jebakan Pandemi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemimpin wanita memiliki karakter multitasking, di satu sisi kepribadiannya mudah berempati dan penuh kasih, namun di sisi lain tegas dan teliti, sehingga mampu memimpin perusahaan untuk keluar dari jerat pandemi

        Belakangan ini, Majalah SWA menemukan fenomena banyak bermunculan pemimpin wanita yang menduduki posisi bergengsi. Bahkan, Kaum Hawa jadi motor penggerak di perusahaan dan membangkitkan kehidupan bisnis  perusahaan di masa pandemi yang menantang. Mereka adalah extraordinary women business leaders.

        Pemimpin di era ini mesti mampu menaklukkan tiga tantangan sulit: menjamin kesehatan atau keselamatan karyawan, menjaga performa bisnis, serta membawa perusahaan bangkit kembali di era pascapandemi nanti.

        “Sebagai bentuk dukungan peran pemimpin wanita, Majalah SWA mengadakan pemilihan The Most Extraordinary Women Business Leaders 2022 melalui 4 tahap. Hasilnya, lolos 19 pemimpin wanita yang diberi predikat The Most Extraordinary Women Business Leaders 2022,” jelas Kemal E.Gani, Group Chief  Editor SWA Media dalam keterangan resmi di Jakarta (31/5/2022).

        Adapun di antara 19 nama itu, ada Siwi Peni (Direktur PT Perkebunan Nusantara XII), Petronella Soan (Chief Operating Officer PT Central Mega Kencana), FM Venusiana R (Direktur Consumer Service  Telkom Indonesia), Dewi Muliaty (CEO PT Prodia Widyahusada Tbk.), Lynn Ramli (Presiden Direktur PT Bussan Auto Finance / BAF), Windawati Tjahjadi (CEO Astra Life) plus Evie Yulin (Presiden Direktur PT Merck Tbk) .

        Selain The Most Extraordinary Women Business Leader 2022 ada penghargaan yang tak kalah prestisius yaitu Top 100 Women Business Leader of The Year 2022, dan di antara 100 nama itu ada Maya Watono (Direktur Pemasaran & Program Pariwisata InJourney), Evaliny (CFO The Harvest Group), Gita Tiffani Boer (Direktur PT Astra International Tbk), Imelda Widjaja (Direktur Kepatuhan PT Bank DBS Indonesia), Prita Kemal Gani (Founder & CEO LSPR Communication and Business Institute) serta Indivara Erni (Risk Director  PT Bank Mega Tbk).

        Dan untuk mengapresiasi para Srikandi penerima penghargaan  tersebut, Majalah SWA bersama Swanetwork menyelenggarakan Conference & Virtual Awarding ‘The Most Extraordinary Women Business Leaders’  bertema ‘Effective Leadership for Indonesian Business Revival’ pada Selasa, 31 Mei 2022.

        Webinar ini menghadirkan sejumlah nara sumber, yakni Priyantono Rudito, PhD sebagai Juri Women Business Leaders Award 2022  dan Vice Chairman Social Economy Acceleration Lab Amazon Web Services dengan tema ‘The Purpose Driven Leadership with Impact: Best Practices of Woman Business Leaders in Indonesia’.

        Sementara itu, para pembicara dengan topik ‘Resilient Women Leadership in Pandemic and Turbulent Times’ adalah Siwi Peni (Direktur PT Perkebunan Nusantara XII), Azizatun Azhimah (Direktur Utama PT BRI Multifinance Indonesia) serta Dewi MuliatyPresiden Direktur (PT Prodia Widyahusada Tbk)

        Menurut Priyantono, di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity), digital, serta pandemi Covid-19 ini, siapa pun yang menjadi pemimpin bisnis atau korporasi akan berhadapan dengan tiga tantangan: securing, surviving, sustaining (3S).   

        Tantangan pertama securing dalam konteks health, yang di era pandemi ini harus menjadi perhatian  lebih kuat untuk memastikan karyawan bisa bekerja dengan sehat dan selamat. Seiring berjalannya waktu, para leader wanita sudah berhasil melewati tantangan ini dengan menghasilkan cukup banyak inovasi dan kebijakan.

        Sementara, tantangan kedua, surviving. Pemimpin bukan saja harus memastikan orang yang bekerja di perusahaannya tetap sehat, tetapi pada saat yang sama juga harus mengelola performa agar target-target bisnis bisa tercapai. Tantangan ketiga, sustaining.

        Keadaan pandemi yang kurang-lebih sudah berjalan dua tahun telah mengubah tatanan perusahaan sedemikian banyaknya. Dan setelah itu, akan dihadapkan pada situasi postpandemic. Dengan kondisi seperti itu, para leader diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

        “Untuk menghadapi tantangan 3S, para leader wanita membuat kolaborasi yang baik terlebih dahulu. Hasilnya, tantangan 3S ini bisa dihadapi dengan melakukan co-creation. Terkait hal ini, para leader wanita memiliki kelebihan dalam hal kolaborasi, seperti keluwesan dalam berkomunikasi. Mereka mampu memadukan soft skills dan hard skill sehingga organisasi menjadi lebih solid. Jika organisasi solid, akan menghasilkan inovasi-inovasi untuk menghadapi tantangan 3S,” tutur Priyantono menguraikan.

        Sementara juri Kartika D. Antono menemukan sejumlah temuan penting dari penilaian terhadap para finalis. Apa saja? “Para finalis menjalankan holistic approach in leadership, yang tidak hanya fokus ke sektor bisnisnya, tetapi berkembang menjadi lengkap, termasuk social responsibility. Selain itu, sebagian melakukan micro manage business process untuk mendapatkan hasil yang optimal,” ungkap Kartika.

        Para finalis dalam pandangan Kartika juga telah menjalankan strategi kepemimpinan yang lebih fleksibel dan friendly dalam perusahaan yang dipimpin, termasuk mengurangi birokrasi. Mereka melakukan efisiensi dalam mengelola cost agar tercapai value optimal bagi perusahaan, khususnya dalam masa krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

        Tak kalah menariknya, para finalis ini detail oriented, sampai level Chief Executive Officer dan direktur pun bisa menuliskan dengan cermat apa saja yang dikerjakan dan hasil yang dicapai. no

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: