Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gelar Rapat Tertutup, Presiden Tegas Bahas Soal Vaksin Kadaluarsa,

        Gelar Rapat Tertutup, Presiden Tegas Bahas Soal Vaksin Kadaluarsa, Kredit Foto: Antara/HO-Biro Pers Setpres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat tertutup bersama sejumlah jajarannya dengan membahas vaksin kadaluwarsa.

        Hadir dalam rapat tertutup itu antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) M. Yusuf Ateh.

        Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya segera menghancurkan vaksin kedaluwarsa yang ada di Indonesia.

        "Arahan Bapak Presiden, pemusnahan itu dilakukan dengan sesuai aturan yang berlaku dan didampingi dengan BPKP, Jaksa Agung, dan aparat-aparat penegak hukum, sehingga dibuat lebih transparan dan prosedurnya sesuai dengan aturan berlaku," ujar Budi, dikutip dari JPNN.com, Rabu (1/6/2022).

        Budi menerangkan sampai April 2022 ini, Indonesia sudah menerima 474 juta dosis vaksin, di mana sekitar 130 juta dosis statusnya hibah atau donasi.

        Eks Wakil Menteri BUMN itu menambahkan pemerintah sampai akhir tahun ini akan kedatangan sekitar 74 juta dosis vaksin lagi, di mana sekitar 50 juta merupakan hibah dari negara lain.

        "Vaksin-vaksin hibah ini memang diberikan oleh negara-negara maju karena mereka kelebihan stok di sana dan expired date-nya dekat. Kebetulan Indonesia cepat sekali melakukan vaksinasi sehingga negara-negara maju senang mengirimkan vaksin hibahnya ke Indonesia karena mereka tahu akan dimanfaatkan dengan cepat," jelasnya.

        Di sisi lain, vaksinasi di Indonesia mulai terjadi pelambatan lantaran sebagian besar rakyat Indonesia sudah menerima suntikan.

        Hal itu membuat vaksin yang sudah distok memenuhi gudang-gudang dan mendekati masa kedaluwarsanya.

        Budi juga menyampaikan hal itu mengganggu stok kedatangan vaksin baru yang akan disimpan dalam gudang.

        "Itu mulai dirasakan karena sekarang begitu pandemi sudah mulai turun, kami mulai melaksanakan vaksinasi dengan bulan imunisasi anak nasional yang bulan kemarin baru kami luncurkan," ungkap dia.

        Selain itu, Presiden Jokowi juga memberikan arahan agar vaksinasi booster semakin digenjot.

        "Angka boosternya baru 25 persen," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: